Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BENDUNG GERAK TEMPE Siap Dioperasikan

BISNIS.COM, JAKARTA--Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang Sulawesi Selatan siap mengoperasikan Bendung Gerak Tempe di muara Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menyusul telah rampungnya proses konstruksi.

BISNIS.COM, JAKARTA--Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang Sulawesi Selatan siap mengoperasikan Bendung Gerak Tempe di muara Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menyusul telah rampungnya proses konstruksi.

Kepala BBWS Pompengan-Jeneberang Agus Setiawan mengatakan segala kelengkapan bendung sudah tersedia. Dengan begitu, lanjutnya, bendungan tersebut dapat membantu para nelayan dan petani setempat untuk melakukan aktivitasnya secara berkelanjutan.

”Tujuan dibangunnya Bendung Gerak Tempe ini adalah untuk mempertahankan muka air danau pada elevasi +5,0 meter, sehingga kondisi permukaan lingkungan danau tetap terjaga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/6/2013).

Dia menjelaskan konstruksi bangunan utama bendung senilai Rp56 miliar ini menggunakan bertulang dengan lebar bentang  90,50 meter, dilengkapi empat set pintu utama (roller gate), lebar 5 meter, dan digerakkan dengan tenaga listrik.

Adapun untuk pelayanan transpotasi airnya telah tersedia dua set pintu  navigasi (navigation lock) masing-masing memiliki lebar 2 meter.

Fasilitas lainnya yang cukup unik adalah tersedianya tangga ikan (fish ladder) dengan lebar 3 meter, panjang 27 meter, terletak di sebelah kanan bendung.

Di atas bendung terbentang sebuah jembatan yang dimanfaatkan sebagai sarana transpotasi antar wilayah bagi masyarakat  sekitar.

Pembangunan konstruksinya dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya bekerja sama PT Waskita Karya selama 28 bulan kalender, terhitung sejak tahun 2011 hingga 2013.

Selain itu, tampungan  sumber airnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti  navigasi-transpotasi sungai, pariwisata, dan air baku air minum.

Tidak hanya itu,  areal lahan di luar genangan atau yang berada antara elevasi +5,0 meter-9,0 meter  bisa digunakan sebagai areal pertanian lahan basah dengan mengambil air danau secara pompanisasi.

Menurut Agus Danau Tempe telah menjadi sumber penghidupan bagi warga yang bermukim di tengah maupun ditepiannya.

Namun, masih banyak penduduk miskin yang tinggal di sekitar danau akbat minimnya infrastruktur. Karenanya, dengan kehadiran BGT diharapkan kehidupan mereka dapat ditingkatkan

“Apalagi di sekitar danau telah lama bermukim lebih dari 15.520 KK  petani dan 3.120 KK nelayan yang selama ini menggantungkan usahanya pada keberadaan danau.,” ujarnya.  (ra)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper