BISNIS.OM, JAKARTA— Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengharapkan tidak ada kenaikan beruntun harga kebutuhan pokok, sejalan dengan rencana kenaikan bahan bakar minyak dan jelang Lebaran yang biasanya diikuti dengan meningkatnya harga.
Ketua Umum Aprindo Pudjianto mengatakan kalangan peritel meyakini pemerintah memiliki perhitungan matang terkait penetapan rencana kenaikan BBM.
“Tidak diharapkan terjadi kenaikan beruntun [produk kebutuhan sehari-hari]. BBM naik, Lebaran naik lagi. Kalau dampak kenaikan ini cuma sekali akan sangat baik daripada dua kali,” kata Pudjianto saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Sabtu (15/6/2013).
Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan dirinya menunggu ketegasan pemerintah untuk menaikkan bahan bakar minyak (BBM).
Gubernur BI siap dengan kenaikan BBM. "Seandainya BBM dinaikan, pasti akan ada tekanan inflasi dan BI akan terus mewaspadai. Kalau kita disuruh merespon, nantinya respon itu akan dalam bentuk bauran kebijakan," jelasnya (Bisnis, 14 Juni 2013).
Solusi yang ditawarkannya dalam bentuk bauran kebijakan, termasuk kebijakan makroprudensial. "Seandainya pembahasan DPR itu selesai dan akan ada kenaikan BBM, kita harapkan suasana ini yang perlu kita respon, yaitu ada ekspektif inflasi. Adanya kekhususan untuk menjaga agar kestabilitasan sistem keuangan," katanya.
Kalau APBNP menyetujui penyesuaian harga BBM, Agus memprediksikan tekanan difiskal akan berkurang. Defisit akan berkurang. Dia menjelaskan keadaan perbankan saat ini masih dalam keadaan sehat. (ltc)