BISNIS.COM, JAKARTA--Pertumbuhan properti di kawasan yang dilewati jalur moda transportasi massal mass rapid transit (MRT), khususnya di simpul-simpul yang menjadi stasiun pemberhentian, dinilai akan berkembang pesat.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan nilai properti di sepanjang koridor dan stasiun dipastikan akan naik seiring dengan masuknya moda transportasi massal tersebut.
Berdasarkan Perda No. 3/2008 tentang Pembentukan BUMD PT MRT Jakarta, sambungnya, Pemprov DKI memberikan keleluasaan pada PT MRT Jakarta untuk turut masuk dalam pengembangan bisnis properti.
“Peluangnya terbuka cukup lebar. Kami juga akan terbuka untuk bekerja sama dengan pihak mana pun (pengembang), selama membawa manfaat,” papar Dono melalui surat elektronik, Selasa (4/6/2013).
Meski saat ini pihaknya masih fokus dalam tahapan untuk memulai konstruksi, dia mengaku berencana untuk masuk dalam pengembangan bisnis properti di stasiun atau di sekitar jalur nantinya.
Seiring dengan realisasi pembangunan transportasi publik tersebut saat ini, Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk Theresia Rustandi menuturkan jika ada peluang untuk bisa mengembangkan proyeknya di kawasan sekitar MRT, kesempatan tersebut akan diambil.
“Market di situ bagus, dan masih ada peluang untuk ditata secara lebih baik lagi. Kalau ada opportunity untuk akuisisi lahan, pasti akan kita lakukan. Harga pasti akan naik, saya tidak bisa prediksi berapa,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
