BISNIS.COM, JAKARTA-Kalangan buruh mengkhawatirkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang rencananya mencapai Rp2.000 per liter akan membuat daya beli pekerja merosot.
Presidium Majelis Perserukatan Buruh Indonesia (MPBI) Said Iqbal memperkirakan daya beli buruh bisa turun hingga 30% akibat kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.
"Harga barang,transportasi,sewa rumah pasti akan naik. Kehidupan buruh akan semakin terpuruk, apalagi bila tidak ada bantuan dari pemerintah dan kenaikan upah minimal sebesar 30%-40%," katanya, Sabtu (1/6/2013).
Dia mengingatkan pemerintah jangan sampai kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ditumpangi oleh kepentingan politik.
"Kalau kebijakan itu mau dijalankan, harus benar-benar untuk menjaga daya beli beli, bukan untuk kepentingan politik pihak tertentu".