Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS.COM, TANGERANG -- Chairman PT Tanjung Unggul Mandiri, salah satu perusahaan feedlot, Pudjantoro Hasan menjelaskan satu-satunya cara untuk menstabilkan harga adalah dengan menambah kuota impor daging. Menurutnya, pasokan yang tersedia di pasar saat ini tidak cukup. 

“Sebelum ada kuota dari pemerintah, saya bisa jual 6.000 ekor, tetapi saat ini hanya 3.000 ekor per bulan. Rinciannya, 2.000 ekor dari impor dan 1.000 ekor dari peternak lokal. Perlu dicermati, sapi lokal saat ini menjadi rebutan perusahaan feedlot. Ini yang menyebabkan harga menjadi naik,” ungkapnya, Selasa (28/5/2013). 

Dia memaparkan harga daging sapi hidup dari peternak Jawa Tengah dan Jawa Timur terus naik Rp1.000 per kg dan kini telah mencapai Rp37.000 per kg. Berat ideal sapi siap potong adalah 500 kg, tetapi setelah dipotong menjadi karkas seberat 250 kg. 

Karkas adalah bagian badan ternak yang telah disembelih, dikuliti, dikeluarkan isi perut dan dipotong kaki bagian bawah serta kepalanya. Bagian ini yang dijual dengan harga Rp74.000 per kg. Selanjutnya, setelah sampai di pasar, lemak dan tulang pada daging tersebut akan dibuang dan harganya bisa menjadi sekitar Rp90.000 per kg. 

Menurutnya, bila izin dari pemerintah untuk mengakselerasi gimpor sapi bakalan kuartal III telah keluar, maka importir bisa segera merealisasikan. Akan tetapi, hambatannya adalah pada kapal pengangkut. 

“Kapal pengangkut ini tidak bisa semudah kita menghentikan taksi yang seketika itu tiba. Jadi, belum tentu juga Juni itu bisa datang. Selain itu, pengusaha harus menyesuaikan waktu potong dengan kesesuaian berat badan sapi,” jelasnya. 

Pudjantoro menuturkan berat badan sapi bakalan yang didatangkan sekitar 320 kg-340 kg. Berat badan sapi lokal setiap hari bertambah dikisaran 0,5 kg-0,8 kg. Adapun, sapi impor rata-rata berat badannya dapat naik hingga 1,4 kg per hari. Idealnya, untuk pemotongan sapi, berat badan tidak boleh melebihi 500 kg. Di atas angka tersebut, daging sapi akan kelebihan lemak. 

Pihaknya mengaku telah merealiasikan alokasinya pada kuartal II pada Mei dengan alokasi sebanyak 11.000 ekor sapi yang terdiri dari 6.000 sapi impor dan 5.000 sapi lokal. (dot)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper