BISNIS.COM, MALANG--PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Wilayah III Malang Jawa Timur melakukan replanting tanaman karet seluas 398,84 hektare menyusul tren menurun serta ketidakpastian harga komoditas tersebut.
Manager PTPN XII Wilayah III Malang Benny Waluyo mengatakan target replanting tanaman karet di kebun-kebun PTPN XII Wilayah III sudah melampaui.
“Jadi investasi yang dilakukan direksi sudah banyak pada beberapa tahun sebelumnya. Kami tinggal menunggu hasilnya, yakni membaiknya harga karet alam,” kata Benny Waluyo di Malang, Rabu (22/5/2013).
Idealnya, untuk tanaman karet yang sudah berusia 25 tahun maka harus di-replanting. Proporsinya 4% per tahun agar produksi tidak terganggu.
Namun replanting di kebun-kebun karet PTPN Wilayah III pada tanaman karet yang sudah berusia 25 tahun justru lebih besar dari 4%. Dengan demikian kondisi tersebut sudah sangat ideal.
Tanaman karet yang berstatus tanaman menghasilkan (TM) di wilayah III sudah mencapai 810,67 hektare.
Sedangkan yang sedang dan di-replanting seluas 398,84 hektare yang terdiri berstatus tanaman akan datang (TAD), tanaman tahun ini (TTI), dan tanaman belum menghasilkan (TBM).
Manager Kebun Pancursari PTPN XII Wilayah III Budi Karyono dalam suatu kesempatan mengatakan di kebun tersebut nantinya akan ditanami dua komoditas utama, yakni cengkeh dan karet.
Sampai akhir 2017, nantinya luas tanaman karet di kebun tersebut mencapai 1.200 hektare. Saat ini status tanaman karet di Kebun Pancursari, yakni TBM seluas 370 hektare, TTI (2013) 240 hektare.
Menurut dia, harga karet alam sangat bergantung pada kondisi ekonomi dunia. Jika kondisi ekonomi dunia membaik, maka otomatis peningkatan karet alam juga akan meningkat sehingga dapat mendongkrak harganya.
Penanaman karet di kebun tersebut juga karena pertimbangan lingkungan.
Pertimbangannya, lahan di kebun tersebut berada di wilayah lereng sehingga perlu tanaman penahan agar tidak longsor dan banjir saat hujan lebat di daerah tersebut.
Tanaman karet merupakan salah satu tanaman yang dapat menahan tanah dari arus air hujan.
Sementara itu, harga karet masih tidak menentu, apakah akan naik atau turun ke depan, karena yen menguat tipis terhadap dolar AS pada hari ini, Rabu (22/5/2013), sebelum keputusan kebijakan dari Bank of Japan.
Kontrak untuk pengiriman Oktober 2013 diperdagangan pada 287,4 yen per kg atau US$2,80 per kg di Tokyo Commodity Exchange pada pukul 11.01 waktu Tokyo, setelah bergerak diantara kenaikan 0,6% dan penurunan 0,7%.
Sementara itu, yen diperdagangan pada 102,58 per US$ naik sekitar 0,1% dibandingkan dengan kemarin.
Bank of Japan melakukan pertemuan dengan pemerintah Jepang dan menyimpulkan adanya defisit perdagangan semakin membengkak pada April. Hal itu disebabkan pelemahan permintaan di tingkat global.(k24/yop)