BISNIS.COM, JAKARTA — Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) meminta Bank Indonesia dapat memberikan instruksi kepada perbankan untuk bisa menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan uang muka 5% bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami meminta Bank Indonesia dapat menyetujui pemberian uang muka 5% bagi MBR,” kata Ketua Umum Apersi Eddy Ganefo dalam acara Diskusi Panel mengenai Percepatan Ketersediaan Perumahan untuk PNS dengan Dukungan Program FLPP di Jakarta, Rabu (22/5/2013).
Menurutnya, sejauh ini kesulitan MBR untuk memiliki rumah disebabkan oleh kesulitan dalam mengangsur pembayaran, serta ketidakmampuan mereka dalam membayar uang muka yang masih cukup tinggi.
Uang muka KPR selama ini, sambungnya, masih dianggap berat oleh MBR. Pihaknya meminta bank dapat lebih lunak dalam memberikan KPR bagi MBR.
“Jangan uang muka 20% atau 10%. Itu masih berat bagi MBR. Kami minta uang muka lebih rendah lagi. Dengan begitu, MBR dapat lebih mudah dalam membeli rumah,” tandasnya. (dot)