BISNIS.COM, JAKARTA-PT Express Transindo Utama Tbk, operator layanan transportasi darat dan taksi merek Express, akan menambah 2.000 armada baru sehingga total menjadi 10.000 unit pada tahun ini melalui skema kemitraan dengan para pengemudinya.
Presiden Direktur Express Transindo Utama (Express Group), Daniel Podiman, mengatakan dengan menambah jumlah armada melalui skema kemitraan tersebut diharapkan akan semakin banyak jumlah pengemudi taksi yang kesejahteraan hidupnya meningkat.
"Komitmen itulah yang mendorong Express Group menciptakan sistem kemitraan khusus yang berdampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan para pengemudi," katanya di Jakarta, Rabu (22/5/2013).
Menurutnya, hingga tahun lalu lebih dari 3.500 pengemudi berhasil menyelesaikan program kemitraan dan memilih opsi membeli armada yang digunakan dan menjadi pemilik armada taksi berlogo Express yang kemudian diubah peruntukannya menjadi kendaraan pribadi.
Sistem kemitraan yang diterapkan Express Group sejak 1997, lanjutnya, mendapatkan pengakuan dari United Nation Development Program (UNDP) pada 2008 sebagai contoh keberhasilan dari program kemitraan yang dapat membantu program PBB dalam memberantas kemiskinan di dunia.
"Sistem kemitraan ini merupakan suatu sistem yang unik, karena menerapkan hubungan kemitraan antara perusahaan dengan para pengemudi taksi dalam kegiatan operasionalnya," ujarnya.
Dia menjelaskan, melalui sistem kemitraan itu para pengemudi yang menjadi mitra perusahaan dapat lebih termotivasi dalam bekerja, sehingga komitmen untuk menyediakan pelayanan yang terbaik kepda pelanggan dapat tetap terjaga.
Apalagi, lanjunjutnya, bisnis taksi yang dijalankan Express Group tidak semata-mata untuk mencari keuntungan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup para pengemudi melalui skema kepemilikan taksi tersebut.
Direktur Operasional Express Group, Herwan Gozali, mengatakan program kemitraan merupakan bukti Express Group, selain berusaha menciptakan lingkungan kerja yang positif, juga mendorong para pengemudi untuk mencapai potensi penuh dan meningkatkan kesejahteraannya.
“Kami percaya bahwa sistem kemitraan ini masih jadi skema pengelolaan taksi yang terbaik dalam membantu meningkatkan kesejahteraan bersama, baik pada mitra kami maupun perusahaan” ungkapnya.
Menurutnya, melalui sistem kemitraan itu pengemudi yang telah habis masa kontraknya akan diberikan pilihan apakah mereka ingin membeli unit kendaraan tersebut.
Dengan biaya sebesar Rp7,5 juta rupiah, lanjutnya, Express akan menyerahkan kepemilikan unit armada secara utuh kepada pengemudi dan setelah armada diubah peruntukannya menjadi mobil pribadi, dapat dipakai sendiri atau dijual dengan harga pasaran sebesar Rp60 juta-Rp70 juta.
Salah seorang pengemudi Express yang merasakan manfaat dari sistem kemitraan itu adalah Syamsudin. Dia dalam 15 tahun bermitra dengan Express Group telah membeli tiga unit mobil dari manajemen perusahaan dengan mengikuti programkemitraan selama tiga kali berturut turut.