BISNIS.COM, SEMARANG – Bank Indonesia (BI) Wilayah V Jawa Tengah dan DIY merealisasikan bantuan seed capital atau modal usaha senilai Rp217 juta kepada 16 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di dua provinsi itu sebagai upaya mendorong pertumbuhan wirausaha muda.
Bantuan senilai itu, diberikan melalui program kerja penciptaan wirausaha baru dengan nilai yang berbeda sesuai bidang usaha dan proposal perencanaan bisnis yang diajukan, berkisar antara Rp5 juta hingga Rp18 juta.
Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Jateng-DIY, Dewi Setyowati mengatakan 16 mahasiswa yang memperoleh bantuan itu, merupakan calon pengusaha yang lolos seleksi.
Mereka berasal dari delapan perguruan tinggi seperti Universitas Diponegoro (Undip), Unerversitas Negeri Semarang (Unnes), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Unerversitas Kristen Satyawacana (UKSW) dan Universitas Stikubank.
“Wira Usaha Binaan (WUB) merupakan salah satu kelompok binaan BI dengan kebutuhan seed capital yang sudah di realisasikan beberapa waktu lalu, selain untuk modal usaha, BI juga melakukan pendampingan dan pembinaan usaha mereka,” ujarnya usai membuka Young Creativepreneur Workshop 2013 di Semarang, Selasa (21/5/2013).
Program penciptaan wirausaha itu, lanjutnya, berlangsung selama tiga tahun disertai pengawasan penggunaan modal serta pendampingan usaha lewat pelatihan pemasaran usaha dan workshop kewirusahaan.
Selain WUB, BI juga mendampingi unit binaan seperti kelompok klaster ikan air tawar yang telah memperoleh bantuan peralatan senilai Rp30 juta beberapa waktu lalu, klaster sapi perah yang mendapatkan bantuan modal Rp640,8 juta, klaster sapi potong senilai Rp455,1 serta klaster boifarmaka (rempah-rempah) sebasar Rp129,1 juta.
Satu pembicara workshop kreatif itu, Arief Budiman CEO Petak Umpet yang merupakan lembaga desain kreatif menuturkan peran wirausaha sangat penting di era teknologi informasi saat ini, sehingga dibutuhkan kreativitas usaha dan modal yang kuat untuk bisa bersaing di pasar baik domestik maupun ekspor.
“Modal dana bisa di dapatkan dari akses perbankan, tetapi modal kreatif dan inovatif harus bisa diolah dan dikembangkan sendiri supaya produknya bisa diterima pasar hingga mampu ditingkatkan yang lebih luas,” ujarnya.
Program kewirausahaan BI itu akan dilakukan berkelanjutan sehingga ke depan dari kegiatan tersebut mampu menjaring generasi dan kelompok baru yang akan mendapatkan bantuan modal usaha secara bergiliran. (dot)