BISNIS . COM, JAKARTA—Pemerintah menyatakan PT Freeport Indonesia sudah menghentikan semua operasi pertambangan sejak 14 Mei 2013 ketika terjadi kecelakaan terowongan runtuh.
Menteri ESDM Jero Wacik mengungkapkan perusahaan tambang Amerika Serikat itu menghentikan total semua operasi di lokasi pertambangan di Papua untuk berkonsentrasi dalam proses evakuasi.
“Berhenti sejak tanggal 14 [Mei 2013]. Sementara berhenti dulu, semua konsentrasi mengurus ini,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan hari ini, Selasa (21/5/2013).
Jero mengatakan operasi dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan. Kegiatan pertambangan baru kembali berjalan setelah situasi dinilai kondusif.
Wakil Menteri ESDM Susilo mengatakan penghentian kegiatan di seluruh pertambangan tentu menghentikan produksi mineral Freeport.
Dia tidak bisa memastikan berapa besar produksi yang hilang karena penghentian tersebut maupun kapasitas produksi per hari Freeport.
“[Penghentian] ini bukan masalah loss [kerugian] tapi tentu kalau kegiatan tidak jalan [produksi] tidak jalan,” katanya.
Pada Selasa pekan lalu, terowongan tambang bawah tanah Big Gossan Mil 74 di Distrik Tembagapura runtuh dan menimpa ruang kelas 11 QMS Underground.
Pihak perusahaan menyatakan pada saat kejadian ada 38 orang yang diketahui berada di lokasi kecelakaan. Sampai saat ini, sudah ada 27 pekerja yang berhasil dievakuasi termasuk 17 orang korban tewas.