BISNIS.COM, JAKARTA— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan jajaran pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, agar melakukan pengecekan menyeluruh atas keadaan kondisi semua usaha pertambangan di Indonesia.
Hal itu dilakukan SBY menyusul peristiwa runtuhnya atap ruang pelatihan bawah tanah di areal pertambangan PT Freeport Indonesia, pekan lalu. Sebanyak 38 orang terjebak di bawah tanah dalam peristiwa tersebut.
Sebanyak 10 orang di antaranya bisa diselamatkan. Sebanyak 5 orang luka dan sedang jalankan perawatan intensif. Dan sebanyak 14 orang meninggal dunia.
"Bukan hanya Freeport, tetapi yang lain-lain. Cek sekali lagi apakah semua dalam keadaan aman, kuat, atau diduga mengalami permasalahan," ujarnya, Senin (20/5/2013).
SBY tegaskan kejadian kecelakaan di areal pertambangan milik PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua, berbeda dengan kejadian kecelakaan di areal pertambangan di Chili belum lama ini.
Kepala Negara menjelaskan situasi kecelakaan yang menimpa para pekerja di kedua pertambangan itu berbeda. Pada peristiwa kecelakaan di Chili, ujarnya, para pekerja terperangkap di dalam sebuah ruangan dengan alat komunikasi dan logistik memadai.
Namun demikian, lanjutnya, kejadian di areal pertambangan Freeport benar-benar berbeda.
"Atap tempat di mana mereka [para pekerja] berada runtuh, langsung menimpa mereka-mereka yang sedang melaksanakan pelatihan. Sekali lagi, berbeda dengan terperangkap di sebuah ruangan," ujar SBY.
SBY mengatakan sudah beberapa kali melakukan komunikasi, terutama dengan pimpinan Freeport di lapangan untuk mengintensifkan langkah-langkah pencarian dan evakuasi semaksimal mungkin.
"Saya juga minta TNI dan Polri untuk merapatkan kekuatan dan memberikan bantuan. Tadi pagi saya juga bicara dengan Dirut Freeport. Bagi saya, yang menjadi ukuran adalah sampai ada kejelasan. Yang bisa diselamatkan, selamatkan. Kalau tidak bisa diselamatkan, evakuasi dengan baik," ujar SBY.
SBY mengaku mendukung apa yang dilaksanakan Freeport untuk menghentikan semua kegiatan di pertambangan sampai tugas pencarian selesai dan situasi kembali normal.
"Saya juga instruksikan dilakukan pengecekan K3. Kita tahu perusahaan seperti Freeport memiliki sistem yang baik. Namun karena terjadi musibah, kita akan laksanakan investigasi secara menyeluruh apa yang menyebabkan kejadian ini. Apakah becana alam, faktor teknologi, kelalaian petugas, dan sebagainya. Harus ketemu."
Selanjutnya, SBY menyatakan akan melakukan diskusi dengan jajarannya untuk melihat apa yang harus dilakukan Freepot dan perusahaan pertambangan lainnya untuk menjamin keselamatan kerja di masa yang akan datang. (ltc)