Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

MUSIBAH FREEPORT Indonesia: Gunakan Lifepak 3 untuk Pastikan Korban Masih Hidup

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Freeport Indonesia menggunakan peralatan pendeteksi getaran yang disebut Lifepak 3, untuk memastikan ada tidaknya korban hidup di area reruntuhan fasilitas tempat pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan.
Sri Mas Sari
Sri Mas Sari - Bisnis.com 18 Mei 2013  |  15:35 WIB
MUSIBAH FREEPORT Indonesia: Gunakan Lifepak 3 untuk Pastikan Korban Masih Hidup

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Freeport Indonesia menggunakan peralatan pendeteksi getaran yang disebut Lifepak 3, untuk memastikan ada tidaknya korban hidup di area reruntuhan fasilitas tempat pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan.

General Manajer Tambang PT Freeport yang juga mengepalai Tim Penyelamat Nurhadi Sabirin mengatakan peralatan itu telah mendeteksi getaran yang seirama dengan detak jantung manusia.

Namun, menurutnya, alat itu tidak sepenuhnya akurat, karena ada kemungkinan disebabkan oleh getaran lainnya.

"Kami belum dapat mendeteksi tanda-tanda berpotensi lainnya selama 72 jam lalu," katanya seperti dilansir Antara, Sabtu (18/5/2013).

Menurutnya, tim penyelamat terus berupaya 24 jam tanpa henti mengupayakan penyelamatan sekitar 23 pekerja yang diduga masih tertimbun dalam reruntuhan sejak Selasa (14/5). Namun, semakin banyak waktu yang dibutuhkan, semakin memperkecil kemungkinan adanya pekerja yang selamat.

Nurhadi menambahkan pihaknya telah mengerahkan para pakar beserta perlengkapan terbaik agar dapat menyelesaikan upaya penyelamatan para pekerja yang masih tertimbun.

Insiden runtuhnya fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan berasal dari bagian atas fasilitas dan hingga kini material batuan masih terus berjatuhan sehingga menghambat proses penyelamatan para pekerja.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto berjanji melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab tragedi tersebut.

"Kami akan menyiapkan bantuan tenaga ahli internasional dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk melakukan investigasi," katanya.

Pihaknya akan menempuh semua langkah untuk menjamin kasus serupa tidak terulang kembali.

Insiden runtuhnya fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan PT Freeport mengakibatkan 5 pekerja meninggal dunia dari 15 orang yang sudah dievakuasi.

Pihak perusahaan meyakini sampai saat ini masih terdapat 23 pekerja yang terjebak di reruntuhan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah tersebut. Lima dari 10 pekerja yang ditemukan hidup beberapa hari lalu telah diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani perawatan lanjutan, sedangkan 5 orang lainnya masih dirawat di RS Tembagapura. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Freeport tambang emas timika freeport indonesia
Editor : Bambang Supriyanto

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top