BISNIS.COM, MEDAN – Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumatra Utara tahun ini menargetkan peningkatan investasi baru sebesar Rp10,9 triliun atau meningkat 10% dari realisasi investasi pada 2012.
Target tersebut berasal dari PMA sebesar Rp8 triliun dan PMDN sebesar Rp2,8 triliun yang tercatat dari rencana investasi berdasarkan surat persetujuan (PP) yang telah ada sejak 2008 hingga 2012.
Mimi Rangkuti, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian BPMP Sumut, mengatakan pada triwulan I/2013 sudah terealisasi sebesar 30% dari total target yang ditetapkan.
Dia optimistis Sumut masih menjadi incaran investasi bagi pemodal lokal maupun asing, mengingat wilayah ini masuk Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan proyek-proyek besar, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bandara Kualanamu.
"Di Sumut masih banyak peluang investasi seperti di sektor pariwisata, energi geotermal, industri hilir pengolahan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), karet, dan jasa," kata Mimi kepada Bisnis di kantornya, Rabu (15/5/2013).
Rencana investasi di Sumatera Utara yang telah mendapatkan izin sejak 2010 hingga 2012 tercatat mencapai Rp27,7 triliun. Untuk PMA U$2,95 juta atau sekitar Rp19,68 triliun dari 87 proyek, sedangkan investasi yang berasal dari PMDN tercatat Rp8,02 triliun dari 54 proyek.
Rinciannya pada 2010, jumlah proyek PMA sebanyak 41 proyek senilai US$263 juta, sedangkan PMDN Rp484 miliar dengan total 13 proyek. Pada 2011 terdapat 34 proyek yang sudah mendapatkan ijin dengan nilai US$951 juta dan Rp4,69 triliun untuk PMDN dari 20 proyek.
Kemudian pada 2012 tercatat sebanyak 12 proyek PMA senilai US$841 juta, sedangkan PMDN mencapai Rp2,84 triliun yang berasal dari 21 proyek. (mfm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
