Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBM SUBSIDI: Harga Naik, Pemotongan Anggaran Kementerian Bisa Dikurangi

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemotongan anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) diperkirakan kurang dari Rp30 triliun apabila harga bahan bakar minyak bersubsidi dinaikkan Rp2.000 per liter untuk premium dan Rp1.000 per liter untuk solar.

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemotongan anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) diperkirakan kurang dari Rp30 triliun apabila harga bahan bakar minyak bersubsidi dinaikkan Rp2.000 per liter untuk premium dan Rp1.000 per liter untuk solar.

Bambang P.S. Brodjonegoro, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, mengatakan melalui skema baru tersebut, pengurangan subsidi BBM akan lebih besar dibandingkan dengan skema lain yang berkembang selama ini.

Alhasil, pemotongan anggaran belanja K/L bisa lebih ditekan dari yang sebelumnya pernah disampaikan oleh Wamenkeu Anny Ratnawati sebesar Rp30 triliun. Namun, Bambang tidak memberikan angka pasti mengenai besaran pemotongan anggaran K/L dengan skema kenaikan harga yang baru tersebut.

"Pokoknya [pemotongan anggaran belanja K/L] sedikit di bawah Rp30 triliun," ujarnya di Kantor Kemenko, Senin (13/5/2013).

Pemotongan anggaran belanja K/L tetap dilakukan karena kenaikan harga BBM bersubsidi masih belum cukup untuk menjaga defisit anggaran berada di kisaran 2,5% terhadap produk domestik bruto.

Pasalnya, pemerintah juga membutuhkan pembiayaan tambahan untuk penguatan program perlindungan sosial dan pembangunan infrastruktur dasar untuk melindungi masyarakat miskin dari dampak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Untuk penguatan program sosial, pemerintah merencanakan adanya penambahan anggaran senilai Rp29 triliun dalam APBN-P 2013.

Adapun, Plt. Kepala BKF belum bisa membeberkan besarnya tambahan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur dasar. Dalam APBN 2013, pemerintah telah menganggarkan dana pembangunan infrastruktur dasar sebesar Rp19,5 triliun.

"Pengurangan subsidi [BBM] saja tidak cukup makanya harus ada pengurangan belanja K/L. Soalnya, masih ditambah kemungkinan adanya penambahan pembiayaan [dari penguatan program sosial dan pembangunan infrastruktur dasar]," katanya.

Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan penghitungan penghematan dari skema baru kenaikan harga BBM bersubsidi masih berkisar antara Rp30-40 triliun.

Namun, dengan skema baru ini, tuturnya, laju inflasi sepanjang 2013 diperkirakan hanya 7%, lebih kecil dari perkiraan sebelumnya yang diproyeksi mencapai 7,5% karena kenaikan harga solar yang lebih rendah. "Justru itu, karena solar untuk angkutan barang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hedwi Prihatmoko
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper