BISNIS.COM, JAKARTA-Perum Jasa Tirta (PJT) II mendapat penugasan langsung dari Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto untuk meningkatkan suplai air baku untuk pemenuhan kebutuhan Jakarta. Untuk meningkatkan suplai air baku dengan kapasitas 10 meter kubik per detik, PJT II akan membangun Instalasi Pengelolahan Air (IPA) yang direncanakan dalam dua tahap pengerjaan.
Direktur PJT II Herman Idrus mengungkapkan total nilai investasi untuk membangun IPA tersebut mencapai Rp3,7 triliun. Pengerjaan IPA tahap pertama akan berlokasi di Bekasi Jawa Barat dengan nilai investasi senilai Rp1,6 triliun. Tahap pertama akan menambah pasokan air baku sebesar 5 meter kubik per detik.
Pembangunan IPA tahap I ditargetkan akan selesai pada 2015. Saat ini PJT II sedang menyiapkan proses pelelangan dan pembentukan institusi pengelolanya.
“Sekarang sedang persiapan tender, tendernya sendiri akan berlangsung selama tiga bulan dan pada awal tahun 2014 sudah bisa mulai dikerjakan,” ujarnya hari ini, Rabu (8/5/2013).
Ia menjelaskan paket pekerjaan IPA termasuk untuk pembuatan Detail Engineering Design (DED). Selanjutnya dalam pengelolahan PJT II akan bermitra dengan swasta atau Badan Usaha Miliki Daerah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat dengan skema bussines to bussines (b to b).
Dana investasi tahap I senilai Rp1,6 triliun, menurut Herman akan ditanggun 70% dari pihak swasta dan sisanya akan didukung pemerintah sehingga tarif air tetap terjangaku.
Dalam rencana, Pekerjaan penambahan air baku untuk Jakarta nantinya akan dilanjutkan tahap II untuk penambahan suplai air bersih selanjutnya dengan kapasitas 5,5 meter kubik per detik. Ia menuturkan setalah IPA tahap I dan II rampung di 2017 diharapkan dapat mensuplai air bauk ke Jakarta sebesar 21,5 meter kubik per detik.
“Suplai air baku menuju Jakarta saat ini disalurkan melalui Tarum Barat sekarang mencapai 15,5 meter kubik per detik dengan rincian ke Buaran sebesar 5,3 meter kubik per detik, kemudian ke Pulo Gadung 4,2 meter kubik per detik dan ke Pejompongan sebesar 6 meter kubik per detik," jelasnya.
Sementara untuk pembangunan IPA tahap II kebutuhan investasi mencapai Rp2,1 triliun. Herman menegaskan pembangunan program ini penting mengingat kebutuhan air bersih masyarakat Jakarta yang sangat besar pada saat ini dan kedepannya.
"Airnya nanti akan dipasok oleh Waduk Jatiluhur," paparnya.
Berdasarkan data Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum kebutuhan air baku Jakarta mencaapi 26 meter kubik perdetik. Hingga saat ini suplai air baku Jakarta hanya 15,5 meter kubik per detik. Dengan penambahan 10 meter kubik perdetik dari PJT maka kebutuhan air baku Jakarta akan terpenuhi di 2017.