BISNIS.COM, JAKARTA—Pembangunan pabrik baja patungan antara PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dengan Pohang Iron & Steel Company (Posco) tahap I telah mencapai 85% dan dijadwalkan rampung sesuai dengan target kuartal IV 2013.
Direktur Utama Krakatau Steel (KS) Irvan Kamal Hakim mengemukakan pabrik tersebut optimistis dapat beroperasi secara komersial pada 2014.
“Kami optimistis pabrik dapat selesai pada kuartal IV/2013 dan siap beroperasi awal tahun depan,” ujarnya, Selasa (7/5/2013).
Pabrik yang terletak di Cilegon, Banten, itu menelan biaya investasi US$2,7 miliar atau sekitar Rp23,94 triliun dengan komposisi kepemilikan saham 30% dimiliki KS, sedangkan 70% saham lainnya dimiliki Posco.
Berdasarkan kesepakatan bersama kedua korporasi, KS memiliki kans untuk meningkatkan porsi kepemilikan di perusahaan patungan tersebut hingga 45%.
Pabrik baru tersebut akan memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri, mulai dari kebutuhan industri galangan kapal, konstruksi, hingga manufaktur domestik.
Bahkan, pabrik tersebut diharapkan mampu memasok kebutuhan KS yang saat ini sedang melaksanakan proyek peningkatan kapasitas pabrik hot strip mill (HSM).
Pabrik baja KS-Posco tahap I itu memiliki kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun. Kapasitas sebesar itu akan ditingkatkan lagi menjadi 6 juta ton per tahun, setelah selesainya pembangunan pabrik tahap II.
Dengan demikian, jumlah kapasitas tersebut akan mencapai dua kali dari total kapasitas produksi KS yang beroperasi saat ini.
“Kami berharap pengoperasian pabrik baru ini mampu mengantisipasi lonjakan kebutuhan baja, khususnya di pasar domestik yang diperkirakan tumbuh 8%-9% per tahun dari tahun lalu yang mencapai 10,4 juta ton,” katanya.
Dia menuturkan pengoperasian pabrik KS-Posco itu dapat menekan biaya inventory dan modal kerja KS, karena dapat mengurangi kebutuhan slab impor sebagai bahan baku hot rolled coil (HRC).
HRC merupakan produk baja yang saat ini menjadi sumber pendapatan utama perseroan. Selain itu, beroperasinya KS Posco juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. (mfm)