BISNIS.COM, JAKARTA -- Langkah tak terduga pemerintah Norwegia menaikkan pajak atas perusahaan minyak dinilai akan menimbulkan risiko investasi dan menimbulkan keraguan kredibilitas jangka panjang untuk produksi minyak lepas pantai (offshore).
Hal tersebut dinyatakan oleh Statoil ASA, perusahaan minyak dan gas Norwegia. Pemerintah Norwegia akan menaikkan pajak minyak khusus dari 50% menjadi 51%.
Hal ini untuk menjaga Selain itu, pemerintah Norwegia juga akan memotong arus kas dari 30% menjadi 20%. Kenaikan ini akan meningkatkan total pajak hingga sebesar 3 miliar kroner (atau sebesar $520.000.000) pertahun.
Kepala kantor keuangan Statoil ASA Torgrim Reitan mengatkan rencana ini mengurangi daya tarik proyek pertambangan minyak masa depan, khususnya bidang marginal.
“Hal ini akan menimbulkan pertanyaan mengenai kredibilitas dan stabilitas investasi jangka panjang di Norwegia,” ujar Torgrim.
Proposal tentang kenaikan pajak tersebut menyusul pemangkasan tarif yang mersahkan invesotor perusahaan jaringan pipa gas Norwegia awal 2013. Rencana ini telah berlangsung satu setengah tahun setelah pemerintahan Perdana Menteri Jens Stoltenberg menarik dukungan terhadap pemberi pinjaman Eksportifinans ASA.