BISNIS.COM, JAKARTA – Laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2013 hanya 6,02% atau melambat dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai 6,3%.
Dari sisi pengeluaran, sejumlah sektor mengalami perlambatan pertumbuhan, yakni konsumsi pemerintah dari 6,45% menjadi 0,42%; pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) dari 9,97% menjadi 5,9%; ekspor barang dan jasa dari 8,23% menjadi 3,39%.
Adapun impor barang dan jasa yang pada kuartal I/2012 tumbuh 8,95%, mengalami kontraksi 0,44% pada kuartal I/2013. Satu-satunya komponen yang menunjukkan pertumbuhan cemerlang adalah konsumsi rumah tangga, dari 4,94% menjadi 5,17%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap melaju didorong oleh konsumsi masyarakat golongan menengah yang relatif kebal terhadap inflasi.
“Selain makanan, konsumsi produk otomotif, barang elektronik, meningkat. Pertumbuhan kredit konsumsi juga menunjukkan konsumsi masih bagus,” katanya, Senin (6/5/2013).
Mengenai perlambatan pertumbuhan PMTB, menurut Suryamin, hal itu disebabkan oleh penurunan impor barang modal, seperti mesin dan perlengkapan serta alat angkutan. Pertumbuhan bangunan, mesin dan perlengkapan dari dalam negeri pun melambat.
BPS mencatat produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal I/2013 mencapai Rp2.146,4 triliun atau naik 8,65% dari periode sama 2012.
Konsumsi rumah tangga memberi andil 55,64%, diikuti PMTB 32%, konsumsi pemerintah 6,81%, perubahan inventori 3,41%, diskrepansi statistik 3,16% dan net ekspor minus 1,02%.