Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPANSI AQUA: Tirta Investama Cari Titik Air di Bali

DENPASAR—PT Tirta Investama, produsen Aqua, masih terus fokus mencari titik air di kawasan Pulau Bali guna memenuhi permintaan konsumen terhadap air minum dalam kemasan yang terus meningkat.Berdasarkan data perusahaan, kebutuhan AMDK di Bali diprediksi

DENPASAR—PT Tirta Investama, produsen Aqua, masih terus fokus mencari titik air di kawasan Pulau Bali guna memenuhi permintaan konsumen terhadap air minum dalam kemasan yang terus meningkat.

Berdasarkan data perusahaan, kebutuhan AMDK di Bali diprediksi mencapai 1,4 juta liter per hari. “Namun, kami hanya mampu memproduksi 1,2 Juta liter per hari.” Saat ini Aqua masih menggunakan sumber mata air di Desa Mambal Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

Michael Liemena, Corporate Communication Manager Tirta Investama, mengatakan pencarian sumber air yang akan digunakan sebagai bahan baku air minum masih terus dicari. “Pencarian ini menyusul komitmen Aqua menyediakan air minum dalam kemasan di seluruh Bali,” katanya kepada Bisnis, Kamis (2/5).

Saat ini, paparnya, permintaan air minum dalam kemasan (AMDK) di Bali sudah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sayang, untuk data angka perusahaan masih enggan membeberkan lebih lanjut.

Untuk memenuhi kebutuhan di Bali, lebih banyak suplai dari Jawa. Terkait kendala pengiriman adalah jalur laut yang sering mengalami gangguan iklim seperti ombak tinggi yang mengakibatkan feri tidak bisa menyeberangkan truk pengangkut AMDK.

Adapun titik air masih dalam pencarian dengan tim badan konservasi wilayah setempat. Pasalnya, penentuan titik air bahana baku air dalam itu harus dipetakan agar tidak menggangu ekosistem serta konservasi yang sudah dijalankan.

Komitmen pencarian air itu, menyusul pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali, telah mencabut izin eksplorasi air bawah tanah Tirta Investama di Desa Peladung karena penolakan yang warga setempat.

Pada awal 2013, Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana mengatakan pencabutan izin itu dilakukan setelah muncul penolakan yang kuat dari warga setempat.(mfm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper