Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS LAHAN: Kawasan Industri Masuk Zona Cerah

BISNIS.COM, JAKARTA - Meski memiliki pasokan lahan yang terbatas, kawasan industri saat ini dinilai berada dalam zona bisnis properti yang cerah.Ketua Komite Tetap Kebijakan Bidang Properti dan Kawasan Industri Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia)

BISNIS.COM, JAKARTA - Meski memiliki pasokan lahan yang terbatas, kawasan industri saat ini dinilai berada dalam zona bisnis properti yang cerah.

Ketua Komite Tetap Kebijakan Bidang Properti dan Kawasan Industri Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) F Teguh Satria mengungkapkan kawasan industri merupakan peluang bisnis yang menempati urutan ketiga setelah perumahan dan perkantoran.

“Kawasan industri saat ini sedang bagus, salah satunya dipicu oleh keadaan regional terutama setelah reaktor nuklir di Jepang meledak [2011],” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (2/5/2013).

Teguh mengungkapkan sejak ledakan tersebut banyak kawasan industri di sana yang menggunakan nuklir ditutup sehingga para investor ke luar dari Jepang dan mencari lokasi lain.

“Pilihannya ada dua. Pertama  di Thailand, lalu Indonesia. Meski Indonesia kebagian hanya sepertiga dari yang lari tersebut, tetapi itu cukup besar. Mereka inilah yang mencari lahan-lahan ini,” ungkapnya.

Menurut Teguh, ketersediaan lahan kawasan industri yang terbatas tersebut disebabkan oleh pemerintah yang tidak mensuplai tanah.

“Cara mensuplai tanah itu dengan mencipatakan infrastruktur. Kalau pemerintah bisa menciptakan infrastruktur, lahan industri itu pasti ada,” katanya.

Namun, menurutnya, menciptakan lahan industri jangan sampai mengalihfungsikan lahan-lahan seperti sawah yang produktif, hutan lindung, dan hutan konservasi.

“Kalau infrastruktur dibuat di Cikampek dan Kota Maja sampai demikian sempurna misalnya, maka tidak perlu lagi tinggal di Jakarta,” ujarnya.

Demikian juga di luar Pulau Jawa, lahan untuk kawasan industri terbatas karena tidak didukung oleh instrastruktur yang memadai seperti pelabuhan udara, pelabuhan, dan jalan.

"Peluang bisnis di kawasan industri ini juga dipengaruhi oleh pasar, infrastruktur, dan pertumbuhan masyarakat," katanya.

Perusahaan riset properti Cushman & Wakefield sebelumnya memperkirakan dalam beberapa tahun ke depan akan ada pasokan lahan industri yang akan masuk pasar, yakni sekitar 700 hektare.

"Saat ini terdapat sekitar 51 ha tambahan pasokan lahan industri di koridor Bekasi-Purwakarta, sehingga secara kumulatif tanah industri Jakarta dan sekitarnya bertambah menjadi 9.413 ha," ujar Wira Agus, Associate Director Research and Advisory Cushman & Wakefield beberapa pekan lalu.

Sedangkan harga jual lahan industri di kawasan Jakarta dan sekitarnya saat ini rerata sekitar Rp1.684.000 /m2.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper