BISNIS.COM, JAKARTA—Institut Pertanian Bogor menyiapkan lahan seluas 200 hektare di Cigudeg, Bogor untuk pengembangan kawasan pertanian bagi mantan TKI dan keluarganya.
Sementara itu, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyediakan dana Rp200 juta bagi pihak Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk penyediaan lahan itu.
Menurut Rektor IPB Herry Suhardiyanto, pada lahan itu, sebanyak 2 hektare kini difungsikan untuk integrated farming (pertanian terpadu).
“Integrated farming itu berupa penanaman rumput gajah dan rencana pembudidayaan iklan lele, termasuk mengembangkan peternakan sapi,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (23/4/2013).
Penanaman rumput gajah merupakan proyek percontohan dalam kurun waktu empat sampai enam bulan, sedangkan kegiatan itu berjalan tiga bulan, sehingga sebagian dipanen satu bulan ke depan.
Kepala BNP2TKI Moh. Jumhur Hidayat menyatakan panen rumput gajah rata-rata terjadi sebulan hingga dua bulan dan menghasilkan keuntungan sekitar Rp60 juta per hektare dari modal sebesar Rp20 juta.
“Kerja sama antara BNP2TKI dan IPB untuk meningkatkan taraf kehidupan sosial, sekaligus mewujudkan potensi keberdayaan mantan TKI, yang dikembangkan melalui usaha baru bidang agribisnis,” tutur Jumhur.
Dia menuturkan kerja sama akan berjalan untuk tiga tahun pertama dan akan dievaluasi, baik efektivitas ataupun kelangsungan perkembangan usahanya.
“Untuk proyek budi daya ikan lele dan peternakan sapi susulan akan secepatnya direalisasikan guna memenuhi harapan keluarga TKI yang berorientasi pada bentuk usaha bersama,” tuturnya. (ra)