BISNIS.COM,SUBANG --- Lahan pertanian petani di Desa Kotasari, Kecamatan Pusakanagara, Subang mampu menghasilkan gabah kering sebesar 10,2 ton per hektare.
Produktivitas ini lebih tinggi 1,1 ton per ha atau 12,1% dibandingkan dengan produktivitas di Kabupaten Subang pada tahun ini sekitar 9,1 ton per ha. Produktivitas nasional hanya sekitar 5,1 ton per ha.
Lahan pertanian yang garap oleh petani ini adalah lahan proyek percontohan kemitraan pertanian berkelanjutan (PISAgro) yang bekerjasama dengan beberapa pihak swasta yang memang konsisten dibidang pangan.
Dalam hal ini, PISAgro menggandeng berbagai pihak swasta tersebut dan menyatukannya dalam satu rantai strategis industri pangan, terutama pertanian. Oleh karena itu, disisi hulu PISAgro menggandeng Perusahaan swasta PT Bayer Indonesia. Di hili, PISAgro menggandeng PT Tiga Pilar Sejahtera.
“Hari ini adalah panen perdana kami dan hasilnya sangat memuaskan. Ini juga berkat kerja sama antara pemerintah dan swasta,” jelas Direktur PISAgro Laksmi Prasvita, Rabu (17/4).
Hasil yang memuaskan ini membuatnya optimistis dapat memenuhi target yang telah dicanangkan sebelumnya, yaitu pada 2014 mengolah lahan pertanian seluas 300 ha.
“Dari awal kami sudah melakukan pendampingan atau pemantauan ke petani dengan tujuan agar hasil pertaniannya baik, sesuai dengan yang kita inginkan dan kalau sudah begitu kita berani beli dengan harga yang lebih tinggi,” jelas Joko Mogoginto, Direktur Utama PT Tiga Pilar Sejahtera.
Secara teknis harga yang ditawarkan kepetani bergantung pada kualitas dari produk itu sendiri. Maka dari itu, untuk mendapatkan produk yang bermutu, maka sejak awal petani sudah diajak untuk selalu menjaga mutu hasil pertaniannya.
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengapresiasi pencapaian program ini. Dia mengatakan program ini sangat membantu pemerintah dalam mencapai target yaitu surplus beras sebesar 10 juta ton pada 2014.
“Jika Produktivitas padi nasional bisa meningkat 6,1 ton gabah kering panen per ha, termsuk lahan sub optimal seperti tadah hujan dan pasang surut, maka akan ada kenaikan 1 ton per ha dari produktivitas saat ini yang rata-rata 5,1 ton per ha,” jelas Rusman.