Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HORTIKULTURA & DAGING SAPI: Pemerintah Perlonggar Tata Niaga Impor

BISNIS.COM, JAKARTA-- Pemerintah melonggarkan kebijakan tata niaga impor dengan membuka kran produk holtikultura dan daging jenis prime cut guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang meningkat seiring pertumbuhan kelas menengah di Tanah Air.Menko

BISNIS.COM, JAKARTA-- Pemerintah melonggarkan kebijakan tata niaga impor dengan membuka kran produk holtikultura dan daging jenis prime cut guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang meningkat seiring pertumbuhan kelas menengah di Tanah Air.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengemukakan kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menekan laju inflasi 3 bulan pertama tahun ini yang mencapai 2,43%  dibandingkan tahun lalu.

"Pasokan hortikultura dan daging di dalam negeri masih belum bisa mencukupi konsumsi kalangan tertentu, selain itu pembatasan impor produk hortikultura dan daging yang berlaku tahun ini justru mengakibatkan tingginya inflasi," ujarnya usai Rakor Kebijakan Holtikultura dan Daging di Kemenko Pereekonomian hari ini, Rabu (17/4/2013).

Pengendalian harga produk holtikultura dan daging menjadi salah satu acuan pelonggaran tata niaga impor kedua kelompok komoditas tersebut.

Adapun dengan pelonggaran kebijakan tersebut, pemerintah mengestimasi harga daging bisa berada pada kisaran Rp76.000 per kilogram atau turun dari harga saat ini yang masih berada pada Rp91.000 per kilogram.

Hal yang sama juga dilakukan terhadap produk hortikultura jenis tertentu yakni bawang putih yang merupakan salah satu bahan pangan yang akan dikeluarkan dari daftar pembatasan impor lantaran masih terbatasnya suplai bawang putih dalam negeri.

“Dan keterbukaan ini tetap dalam konteks adanya suatu pengendalian, namun bukan semacam restriction [larangan impor] karena akan menimbulkan masalah misalnya mempengaruhi ekspor kita dan sebagainya,” ujar Hatta.

Selain itu, pemerintah juga mengancam akan menjatuhkan snaksi kepada importir yang telah mendapatkan kuota tahun ini jika tidak segera menyalurkan produk holtikultura dan daging ke pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper