BISNIS.COM, SEMARANG--PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) secara resmi menaikkan tarif layanan pengiriman barangnya sebesar 13,6% per 15 April 2013, demi mempertahankan dan meningkatkan kualitas layananannya pada pelanggan.
Yustianti Risnasari, Regional Public Relation PT JNE mengatakan manajemen akan melakukan penyesuaian tarif pengiriman yang akan mengalami kenaikan sekitar 13,6% dan berlaku dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang (JABODETABEKKAR).
"Pada skema tarif baru ini akan diberlakukan empat zona tarif di setiap kota, dimana di setiap zona akan diberlakukan tarif flat, ini sebagai bentuk peningkatan kualitas sistem operasional JNE," ujarnya, seperti dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (15/4/2013).
Saat ini, lanjutnya, pemberlakuan tarif flat dikenakan untuk kiriman dari dan tujuan JABODETABEKKAR, yakni sebesar Rp8.000/kg untuk jenis kiriman reguler dan Rp15.000/kg untuk kiriman YES (Yakin Esok Sampai).
"Pemberlakuan tarif flat ini akan semakin mempermudah perkiraan biaya kirim dan waktu pengantaran," tuturnya.
Menurutnya penyesuaian tarif pengiriman tersebut dilakukan karena mengikuti beberapa perubahan kebijakan yang ditetapkan pemerintah, seperti kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), biaya operasional (PLN, BBM, dll).
"Pada 2013 ini tidak kurang dari 3,000 outlet penjualan dan 250 kantor operasional JNE di seluruh Indonesia, sebagian besar diantaranya telah terhubung secara on-line real time dengan kantor pusat siap memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya," ujarnya.
Selain itu, lanjut Risna untuk memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten, JNE melakukan peningkatan kecepatan, pengamanan kiriman dan perbaikan jalur informasi contact center melalui penambahan armada, infrastruktur, dan penguatan IT.
Direktur Operasional PT JNE, Edi Santoso mengatakan saat ini jumlah kiriman di JNE mengalami peningkatan sebesar 2500 ton (kiriman keluar dari Jakarta) per bulannya.
"Jumlah ini meningkat dari total kiriman pada 2012 sebesar 75%. Untuk itu, kami menghimbau kepada pelanggan untuk mencantumkan nama, alamat, dan nomor telpon lengkap pengirim dan penerima, untuk menghindari keterlambatan pengiriman akibat proses delivery ulang," ujarnya.
Direktur Pelaksana JNE, Johari Zein mengatakan peningkatan tersebut merupakan wujud kepercayaan para pelanggan terhadap layanan JNE.
Namun, lanjut Johari, pihaknya juga dihadapkan pada berbagai perubahan eksternal, yang akhirnya membuat manajemen memutuskan untuk melakukan penyesuaian, khususnya tarif, terhadap perubahan kebiajakan tersebut.
"Hal ini kami lakukan agar dapat tetap mempertahankan bahkan peningkatan kualitas layanan, sekaligus guna mewujudkan mimpi JNE menjadi tuan rumah kelas dunia dalam bisnis jasa pengiriman barang," tuturnya.