BISNIS.COM, JAMBI -- PT Sari Aditya Loka (SAL) merencanakan re-planting pada kawasan operasional kebun plasma kelapa sawit untuk 2017.
Administratur PT. SAL, Cahyo Kurniawan mengatakan penanaman kembali bibit penghasil crude palm oil (CPO) itu dilakukan guna meremajakan tanaman sawit dan penguatan pembangunan kebun untuk masyarakat.
"Saat ini masih dalam tahap penyuluhan pentingnya replanting, rencana penerapan 2017 tapi untuk bentuk role model mungkin akan mulai 2015," katanya di kawasan perkebunan SAL, Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Merangin, Jambi, Rabu (10/4/2013).
Anak perusahaan PT Astra Agro Lestari ini berdiri tahun 1988 dengan luas kebun sawit yakni kebun inti 5.076,65 hektar are (ha), 13.157,05 kebun plasma. Dari luas kebun itu mulai 1993 dibangun 1 pabrik CPO kapasitas 120 ton tandan buah segar (TBS) per jam.
Rencana replanting SAL tahap awal akan dilakukan bertahap masing-masing 2000 meter per tahun. Cahyo optimistis program replanting akan menjadi ideal ketika ada kerjasama tripartit yang seimbang antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.
"Idealnya akan ada hubungan mutualisme antara perusahaan dengan petani dengan pola kesepakatan," katanya.
Selama ini, kerjasama dengan masyarakat setempat telah dilakukan lewat kebun plasma, kemitraan jual beli TBS, pembinaan teknis persiapan replanting dan pelatihan adopsi sistem perkebunan kepada masyarakat.
PT SAL Replanting Kebun Plasma Kelapa Sawit 2017
BISNIS.COM, JAMBI -- PT Sari Aditya Loka (SAL) merencanakan re-planting pada kawasan operasional kebun plasma kelapa sawit untuk 2017. Administratur PT. SAL, Cahyo Kurniawan mengatakan penanaman kembali bibit penghasil crude palm oil (CPO) itu dilakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pamuji Tri Nastiti
Editor : Endot Brilliantono
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 menit yang lalu
Ramalan Ekonomi Indonesia 2025 dari Indef, Inflasi Mendekati 3%
1 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
7 jam yang lalu