BISNIS.COM,JAKARTA -- Pengembang asal Malaysia UEM (United Engineers Malaysia) Land Holdings Berhad mengincar 300 investor Indonesia untuk berinvestasi di kawasan Nusajaya, Johor, Malaysia.
Chief Marketing Officer UEM Land, Siti Mariam mengatakan sejak berkembangnya kawasan Nusajaya dalam beberapa tahun terakhir terdapat sekitar 3% investor Indonesia yang sudah berinvestasi di Malaysia.
"Dalam pengembangan kawasan Nusayaja ini, kami ingin membuka kesempatan bagi para investor asing dengan target 10.000 konsumen, dan untuk investor Indonesia 10% nya atau sekitar 300 konsumen," katanya dalam konferensi pers Pameran Properti UEM Land di Jakarta, Kamis (11/4).
Siti menjelaskan, kawasan Nusajaya merupakan satu dari lima zona unggulan kota Iskandar Malaysia yang merupakan pusat dari program transformasi ekonomi Malaysia. Pengembangan Nusajaya sebagai kota baru ini telah mencapai investasi RM106,31 miliar (US$34,7 miliar).
"Lokasinya berada di ujung selatan-barat semenanjung Malaysia dan sangat dekat sekali dengan Singapura. Dari infrastruktur fisik hingga berbagai fasilitas sudah tersedia," jelasnya.
Dia mengatakan, properti Nusajaya ini menghadirkan kebutuhan dan gaya hidup seperti hiburan di Legoland Malaysia dan Puteri Harbour Indoor Theme Park, pendidikan di Educity dan Pinewood Iskandar Malaysia Studio yang akan segera dibuka, Mall of Medini, dan Alfiat Healtpark.
Sebanyak 50% dari 10.000 hektar luas kawasan Nusajaya ini sudah berbentuk bangunan, dan sisanya masih dalam proses pengembangan. Bangunan properti yang dimiliki oleh UEM Land itu rencananya akan dipamerkan di The Ritz Carlton Jakarta, Pacific Place, Sudirman Central Business Disctrict pada 13 - 14 April 2013 dari jam 10.00 - 17.00.
Properti di kawasan Nusajaya yang akan ditampilkan kepada pengunjung atau calon investor tersebut diantaranya, Nusa Idaman (perumahan kelas menengah atas seluas 100 hektar yang rencananya akan dibangun 2.455 unit, dan apartemen Idaman Residence 17 lantai dengan 132 unit), East Ledang (perumahan mewah seluas 110 hektar dilengkapi 31 taman, kebun dan danau), Teega @Puteri Harbour (memiliki luas 4,03 hektar yang terdiri dari apartemen, kondominium, perkantoran, dan outlet ritel).
Sementara properti lain di Kuala Lumpur (wilayah tengah Malaysia) yang akan dipamerkan yakni Arcoris Mont'Kiara (kawasan pembangunan terpadu yang terdapat perumahan dan unit kantor), Summer VOS (hunian dengan 474 unit dan tinggi 34 lantai yang disesuaikan untuk para pengusaha kecil menengah).
"Proyek pengembangan ini kami targetkan hingga 2025, tetapi dalam 5 tahun ini sudah tampak jelas," kata Siti.
Siti menambahkan, investor bisa menjual kembali propertinya kepada orang lain. Katanya, prospek investasi properti di kawasan tersebut bisa mencapai kelipatannya. Saat ini rate yang ditawarkan kepada investor asing yakni dengan rate terendah US$100.000 /unit ke atas.
Associate Director of Ray White, Erwin Karya menjelaskan pihaknya menjadi media partner penjualan properti Malaysia di Indonesia karena dinilai harga properti yang ditawarkan tergolong murah dibanding di negara terdekat lain seperti Singapura.
"Pengembangan di Johor ini juga didukung oleh pemerintah, pariwisatanya berkembang, biaya hidup maupun kesehatan itu sepertiga lebih murah dari negara lain," katanya.
Menurut Erwin, perkembangan properti di Johor Malaysia tersebut diibaratkan serupa dengan kawasan Serpong, Jawa Barat, tapi memiliki perbedaan geografis.
"Di Serpong ada empat pengembang besar, dan pengembangannya luar biasa, sedangkan di Nusajaya ini kawasan yang dekat dengan air. Kalau dekat dengan air itu umumnya banyak dicari orang," jelasnya.
Erwin mengatakan, saat ini diprediksi negara Singapura memiliki investor Indonesia terbanyak dari pada Australia dan Malaysia.
PROPERTI MALAYSIA: 300 Investor Indonesia Ditawari Garap Nusajaya, Johor
BISNIS.COM,JAKARTA -- Pengembang asal Malaysia UEM (United Engineers Malaysia) Land Holdings Berhad mengincar 300 investor Indonesia untuk berinvestasi di kawasan Nusajaya, Johor, Malaysia.Chief Marketing Officer UEM Land, Siti Mariam mengatakan sejak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
12 jam yang lalu