BISNIS.COM, JAKARTA - Pemerintah, melalui Keduaan Besar di Luar Negeri, diminta untuk semakin mendukung BUMN Konstruksi nasional untuk menggarap proyek-proyek di luar negeri.
Sekertaris Jendral Kementerian Pekerjaan Umum Agoes Widjanarko mengungkapkan pemerintah terus berupaya agar BUMN Karya dapat menjadi pemain di dunia konstruksi Internasional.
"Peran pemerintah Indonesia untuk proyek-proyek yang digarap di luar negeri belum sekuat negara-negara lainnya. Pemerintah melalui Kedutaan Besar di luar negeri belum mendukung sepenuhnya dengan mempromosikan, mendukung dan melindungi BUMN Konstruksi Indonesia untuk mengarap proyek di luar negeri," ujar Agoes di Jakarta, Rabu (9/4/2013).
Dia menjelaskan Kementerian Pekerjaan Umum terus berupaya mendorong BUMN menjadi spesialis seperti dalam pembangunan jembatan-jembatan yang unik dan proyek-proyek besar lainnya.
Proyek-proyek seperti itu akan ditenderkan dalam bentuk desain and built sehingga mengembangkan kreatifitas BUMN Karya. Sehingga ketika BUMN Karya menggarap proyek luar negeri mereka sudah memiliki kemampuan itu.
Dia menilai bunga bank nasional lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara lain yang juga hadir dengan dukungan perbankan mereka. Tambah lagi belum ada fasilitas berupa keringanan pajak karena BUMN Konstruksi yang mengarap proyek luar negeri akan member kontribusi berupa devisa kepada negara.
“PPH Final pajak yg dengan final 3% dari keuntungan itu memberatkan. Sementara dunia konstruksi tidak selalu untung," paparnya.