BISNIS.COM, JAKARTA--Impor sapi bakalan pada kuartal I hanya terealisasii 88,13% dari total kuota.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemeterian Pertanian Syukur Iswantoro mengatakan realisasi impor sapi sepanjang tiga bulan pertama tahun ini mencapai 52.000 ton.
"Impor sapi untuk triwulan pertama tahun ini baru 52.000 dari kuota sebanyak 56.000. Sisa kuota dianggap hangus untuk satu semester," ujarnya, Senin (8/4).
Berdasarkan data Badan Karantina Kementerian Pertanian, total sapi bakalan impor yang telah masuk ke Indonesia per 5 April 2013 mencapai 70.432 ekor. Sebanyak 40.115 ekor masuk melalui Tanjung Priok, 19.335 ekor melalui Lampung, 2.846 ekor melalui Cilacap, 7.894 ekor melalui Medan, dan sisanya sebanyak 242 ekor melalui Surabaya.
Syukur enggan menjelaskan mengapa kuota impor sapi bakalan tidak terealisasi sepenuhnya. Menurutnya, hal tersebut merupakan tugas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan.
Sementara itu, kuota impor berbentuk daging sapi beku yang telah terealisasi hingga April mencapai 5.900 ton. Jumlah tersebut baru mencapai 30,73%.
"Realisasi impor daging 5.900 ton sampai awal April. Kuota impornya 19.200 ton," jelasnya.
Pemerintah, lanjutnya, terus berusaha memperketat perdagangan sapi betina. Dia mencontohkan, pengaturan perdagangan dilakukan di Jawa Timur melalui penerapan peraturan daerah yang melarang pemotongan sapi betina produktif.
Meski demikian, lanjutnya, kasus pemotongan sapi betina produktif masih terjadi di lapangan. Menurutnya, peran pengawasan harus dilakukan kepala dinas. (if)