Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JARINGAN LISTRIK:PLN Genjot Pembangunan Pembangkit Mulut Tambang

BISNIS.COM, JAKARTA-PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menggenjot pembangunan pembangkit listrik mulut tambang di Sumatra Selatan (Sumsel) untuk mendukung jaringan listrik interkoneksi Jawa-Sumatera.

BISNIS.COM, JAKARTA-PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menggenjot pembangunan pembangkit listrik mulut tambang di Sumatra Selatan (Sumsel) untuk mendukung jaringan listrik interkoneksi Jawa-Sumatera.

Direktur PLN Nasri Sebayang mengatakan perseroan tengah mempersiapkan pembangunan 2 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3X600 megawatt di Sumsel. Dua pembangkit tersebut nantinya akan melengkapi pembangkit listrik dengan kapasitas 2X600 yang saat ini dikembangkan oleh PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

“Mudah-mudahan dalam 2-3 bulan kedepan kami sudah dapat melakukan proses pengadaan untuk pembangkit listrik Sumsel 9 dan 10 dengan total 3X600 megawatt. Karena pembangkit listrik Sumsel 8 kan sudah dikembangkan oleh Bukit Asam,” katanya di Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Nasri mengungkapkan proses konstruksi pembangkit listrik itu akan dimulai pertengahan 2014 mendatang dan ditargetkan selesai pada 2017. Dengan begitu, PLN juga harus mempercepat pembangunan transmisi jaringan listrik interkoneksi Jawa-Sumatera, agar listrik yang dihasilkan dari pembangkit tersebut bisa langsung dialirkan.

Saat ini, PLN telah menetapkan 5 perusahaan lolos proses prakualifikasi pembangunan kabel transmisi listrik bawah laut yang menghubungkan Sumsel dengan Jawa Barat. Proyek tersebut akan menanamkan kabel sepanjang 700 kilometer dengan investasi diperkirakan mencapai Rp20 triliun.

Kelima perusahaan yang dinyatakan lolos proses prakualifikasi itu adalah Siemens asal Jerman, Hitachi asal Jepang, Toshiba asal Jepang, konsorsium ABB asal Swiss dan Marubeni asal Jepang,, serta konsorsium Alstom asal Prancis dan PT Wijaya Karya.

Setelah menetapkan 5 perusahaan tersebut, PLN selanjutnya akan menyiapkan dokumen lelangnya dan kelima perusahaan itu akan mengajukan penawaran untuk kemudian dievaluasi. Setelah itu akan dicari pemenang tender dan dimintakan persetujuan pemerintah dan Japan International Cooperation Agency (JICA) sebagai pihak yang memberikan pinjaman.

“Setelah itu semua selesai, maka tahap konstruksi diharapkan dapat dilakukan tahun ini juga, sehingga selesai pada 2016 sebelum pembangkit listrik di Sumsel selesai,” ungkapnya.

Proyek yang menghubungkan Bangko Tengah, Sumatra Selatan dengan Bogor, Jawa Barat itu akan dibagi menjadi beberapa paket pengerjaan. Pertama, pengerjaan kabel transmisi jaringan bawah laut tegangan satu arah (direct current/DC) dan kabel DC yang terletak di darat.

Kemudian pembangunan dua converter yang akan mengubah arus listrik bolak-balik (alternating current/AC) menjadi DC di Bangko Tengah dan dari DC menjadi AC di Bogor, Jawa Barat.

Untuk pendanaan proyek itu sendiri, JICA akan memberikan pinjaman US$1,7 miliar dan sisanya berasal dari kas internal PLN. Pinjaman tersebut memiliki tenor 30 tahun dengan masa tenggang 10 tahun dan bunga sebesar 0,3% per tahun.

Proyek ini diproyeksikan untuk mengantisipasi pertumbuhan listrik di Jawa yang terus meningkat, sedangkan sumber energi primer banyak terdapat di Sumatera. Kabel bawah laut itu nantinya akan mentransfer aliran listrik sebesar 3.000 megawatt. (msb)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Editor : Others
Sumber : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper