Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GUGATAN HORTIKULTURA: RI Akan Laporkan Revisi Aturan Impor kepada AS

BISNIS.COM, JAKARTA – Indonesia akan melaporkan setiap perkembangan revisi aturan impor hortikultura kepada Amerika Serikat setelah memilih menyelesaikan masalah gugatan negara adidaya tersebut secara bilateral.

BISNIS.COM, JAKARTA – Indonesia akan melaporkan setiap perkembangan revisi aturan impor hortikultura kepada Amerika Serikat setelah memilih menyelesaikan masalah gugatan negara adidaya tersebut secara bilateral.

Langkah itu merupakan konsekuensi atas sikap Indonesia yang menolak usulan AS untuk membentuk panel di Lembaga Penyelesaian Sengketa atau Dispute Settlement Body (DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) karena tak puas dengan penjelasan RI dalam tahap konsultasi.

Panel tersebut dimaksudkan untuk memeriksa sengketa antara kedua negara. Namun, Indonesia memilih menyelesaikan masalah itu secara bilateral dan meninjau beleid impor hortikultura.

Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan pemerintah setidaknya harus dapat menyampaikan butir-butir aturan yang direvisi sebelum pertemuan rutin bulanan DSB digelar akhir bulan ini.

“Tapi, saya terus berkomunikasi dengan mereka (AS). Perwakilan kita di Washington DC juga begitu. Mereka bagian corongnya, tapi actual action-nya teman-teman Kementan dan Kemendag,” katanya hari ini, Kamis (4/4/2013).

Indonesia, lanjutnya, berkomitmen meningkatkan transparansi dan kepastian aturan yang sebelumnya dipersoalkan AS.

Oleh karena itu, pemerintah mempertimbangkan penerapan perizinan satu pintu dan pelayanan yang lebih singkat agar tak ada lagi kecurigaan bahwa pengurusan izin tidak transparan.

Namun, Iman membantah revisi ini dilakukan semata-mata sebagai reaksi atas protes AS. Menurutnya, perubahan beleid dilakukan lebih karena alasan perbaikan kondisi di dalam negeri.

Dia mencontohkan kasus kenaikan harga bawang putih di pasar domestik yang timbul karena rumitnya proses perizinan impor, yang akhirnya merugikan konsumen.

“Pertama-tama yang mau kami lakukan adalah memperbaiki aturan. Masyarakat konsumen kan harus mendapat perhatian, ditambah dengan dikomplain orang lain karena cara-cara seperti ini membuat orang bingung,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper