BISNIS.COM, SEMARANG – Target transaksi pameran kerajinan terbesar di Indonesia dalam ajang The 15 th Jakarta International Handicraft Trade Fair atau Inacraft 2013, diharapkan mampu mencapai Rp213 miliar, naik 7% dibandingkan sebelumnya.
Hadi Sunarno, General Manager PT Mediatama Binakreasi, selaku event organizer Inacraft 2013 mengatakan target transaksi pameran yang akan diadakan pada 24-28 April mendatang tersebut terdiri dari transaksi retail sebesar Rp115 miliar dan bisnis meeting sebesar Rp98 miliar.
“Untuk target transaksi retail (langsung dilokasi pameran) sebesar itu meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya, serta transaksi bisnis meeting (pesanan order pembeli luar negeri) meningkat 5%. Jadi, rata-rata diharapkan transaksi tahun ini meningkat 7,5%,” tuturnya, di Semarang, Rabu (3/4/2013).
Pameran yang diikuti sekitar Pihaknya tahun ini menargetkan peningkatan transaksi retail lebih tinggi dibandingkan bisnis meeting dikarenakan kondisi pasar luar negeri saat ini cenderung masih belum membaik akibat krisis Eropa dan Amerika beberapa tahun terakhir.
“Pasar Eropa saat ini memang sudah ada perkembangan, tapi masih belum begitu pulih dari krisis yang menghantam beberapa tahun terakhir ini, sehingga harapannya tahun ini lebih banyak diserap oleh pasar domestik, tanpa mengesampingkan pasar luar negeri,” tuturnya.
Dia mengatakan pameran kerajinan tingkat internasional yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) tersebut diharapkan mampu mendatangkan sedikitnya 7.000 pengunjung atau pembeli, dan 1000 buyer diantaranya berasal dari 60 negara di dunia.
“Tahun lalau ada sekitar 875 buyer luar negeri yang berasal dari sekitar 51 negara, dan tahun ini diharapkan meningkat lagi, karena gelaran ini merupakan sarana paling efektif dan menjadi ajang penting para pengrajin handycraft dalam memamerkan produknya pada dunia internasional,” ujarnya.
Hadi mengatakan Inacraft 2013 akan diikuti oleh 1.800 peserta, baik dari alam negeri maupun luar negeri. “Karena pentingnya acara ini, bahkan permintaan untuk menjadi peserta pameran selalu mengalami peningkatan setiap tahun, dan terpksa ada yang memang tidak mendapatkan stand. Tahun lalu ada sekitar 115 calon peserta yang tidak terakomodasi dan tahun ini juga ada sekitar 203 calon peserta,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Inacraft yang awalnya merupakan pameran kerajinan yang sebagian besar atau sekitar 80% pesertanya adalah dari binaan dinas terkait dan 20% dari individu, saat ini justru berubah komposisinya untuk peserta individu meningkat menjadi 63%, sisanya dinas, lantaran bergengsinya ajang ini untuk melebarkan pasar.
Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handycraft Indonesia (Asephi) Jateng, Muchamad Al Djuffri mengatakan sebanyak 300 pengrajin akan turut berpartisipasi dalam pameran kerajinan internasional tersebut.
Pihaknya berharap dengan mengikuti gelaran tersebut semakin mengangkat potensi kerajinan handycraft Jateng dimata internasional, dengan sejumlah produk andalannya, diantaranya batik, kulit, kerajinan tembaga, serat kayu, dan lainnnya.
