BISNIS.COM, JAKARTA -- Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) mengungkapkan realisasi belanja konstruksi triwulan I/2013 mencapai 18% senilai Rp72 triliun dari total Rp400 triliun.
Ketua AKI Sudarto penyerapan itu belum cukup signifikan karena banyak proyek pemerintah, BUMN ataupun swasta yang belum selesai dilelang.
Tercatat hingga sejauh ini baru beberapa proyek dari APBN dan BUMN yang sudah ditenderkan. Selain itu masuknya banyak pihak swasta di bidang properti seperi mall, apertemen, hotel, real estate juga turut mempengaruhi.
"Untuk penyerapan konstruksi di triwulan I/2013 belum banyak, baru sekitar 18%," ungkap Sudarto di Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Sementara untuk belanja konstruksi tahun 2014, Sudarto memprediksi akan lebih besar lagi menyentuh angka Rp480 triliun. Pada tahun ini saja belanja konstruksi bisa mencapai Rp400 triliun, atau naik 20% dari 330 triliun pada 2012.
AKI mencatat tahun 2013, belanja konstruski mencapai Rp400 triliun yang berasal dari APBN sebesar Rp93 triliun, APBD sebesar Rp40 triliun, BUMN dan BUMD sebesar Rp97 triliun dan sisanya dari pihak swasta sebesar Rp170 triliun.
Dia mengungkapkan sektor konstruksi tahun ini dapat memberi kontribusi sebesar 11% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Data BPS mencatat tahun 2010 sektor konstruksi menyumbang10,25% dan tahun 2011 sebesar 10,16%. Sementara untuk tahun 2012, sektor konstruksi menyumbang 10,45% terhadap PDB nasional.
"Nilai APBN ini memang memang kecil jika dibandingka dengan swasta, tapi sangat dibutuhkan sebagai trigger pembangunan," jelasnya.
.