BISNIS.COM, JAKARTA-- PT Pertamina (Persero) mengakuisisi sembilan stasiun pengisisan bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia milik perusahaan migas asal Malaysia, PT Petronas Niaga Indonesia.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Ditjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Umi Asngadah mengatakan untuk tahap awal, Pertamina akan mengakuisisi 9 dari 19 SPBU milik Petronas. Menurut Umi, seluruh SPBU milik Petronas yang ada di Indonesia sudah tidak beroperasi.
“Iya ini yang tadinya milik Petronas. Kan Petronas beralasan kalau penjualan mereka tak mencukupi atau tak sesuai harapan,” kata Umi ketika dihubungi melalui telepon, Selasa (2/4). Namun, untuk penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) industri oleh Petronas Niaga Indonesia tetap berjalan.
Pertamina sendiri, lanjut Umi, sudah melapor terkait adanya penambahan jumlah SPBU tersebut. “ Itu kan bisnis to bisnis mereka, cuma Pertamina lapor ke Dirjen migas bahwa ada penambahan SPBU.”
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan proses akuisisi SPBU sudah dalam tahap finalisasi. Menurutnya, Pertamina membeli SPBU berdasarkan keekonomian.
“Jadi ada beberapa dari 19 SPBU yang akan kita beli. Pertimbangannya adalah lokasi, itu yang penting,” ujarnya di kesempatan terpisah. Pihaknya mengharapkan seluruh pengalihan bisa diselesaikan pada tahun ini juga.(if)
SPBU PETRONAS: 9 Unit Diakuisisi Pertamina
BISNIS.COM, JAKARTA-- PT Pertamina (Persero) mengakuisisi sembilan stasiun pengisisan bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia milik perusahaan migas asal Malaysia, PT Petronas Niaga Indonesia. Direktur Pembinaan Usaha Hilir Ditjen Kementerian Energi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 menit yang lalu
Alasan JP Morgan Pilih Bank Jago (ARTO) saat Likuiditas Mengetat
37 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Borong Saham Bank Danamon (BDMN)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
17 menit yang lalu
AS Kenakan Tarif Bea Masuk Tinggi ke China, Apa Dampak ke RI?
20 menit yang lalu
PPN 12% untuk Barang Mewah, Pengusaha: Hampir Semua Kena
52 menit yang lalu