Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASURANSI PERJALANAN: Kesadaran Masyarakat Masih Rendah

BISNIS.COM, JAKARTA—Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan asuransi perjalanan dinilai masih sangat rendah. Padahal, terdapat manfaat lain yang bisa didapatkan selain untuk melindungi risiko kecelakaan.

BISNIS.COM, JAKARTA—Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan asuransi perjalanan dinilai masih sangat rendah. Padahal, terdapat manfaat lain yang bisa didapatkan selain untuk melindungi risiko kecelakaan.

Head of Consumer Lines AIG Indonesia, Philippe Danielski mengatakan jumlah penumpang pesawat terbang domestik dan internasional yang meningkat tidak diimbangi dengan kesadaran akan berasuransi.

“Dari total penumpang pesawat tahun lalu yang mencapai 66,4 juta, mungkin kurang dari 10%. Mereka belum menyadari manfaat luas yang diberikan oleh perusahaan asuransi,” kata Danielski di sela-sela pembukaan Astindo Fair 2013 di Jakarta, Jumat (22/3/2013).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah penumpang udara domestik dan internasional pada tahun lalu mencapai 66,4 juta. Angka ini naik 4,1 juta dibandingkan dengan 2011 sebanyak 62,3 juta.

Dia menambahkan selain melindungi dari risiko kecelakaan saat perjalanan, juga meng-cover hilangnya dokumen perjalanan, hilangnya bagasi, sakit, bencana alam, hingga keterlambatan pesawat.

Ketua Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia Elly Hutabarat mengatakan pemanfaatan asuransi perjalanan ini harus digalakkan. Proses untuk mendapatkan asuransi ini juga dinilai mudah.

“Cukup membeli tiket di agen perjalanan wisata saja. Biasanya mereka telah menyediakan asuransi. Biayanya juga cukup murah, hanya sekitar US$10-US$20,” ujarnya.

Upaya penggalakkan asuransi ini, lanjutnya, bisa dimulai dari konsultan perjalanan untuk lebih proaktif menawarkan kepada masyarakat. Tentu saja, dengan dibekali pengetahuan yang cukup agar lebih membuat orang percaya dan yakin.

Dia menceritakan bahwa keluarganya pernah mendapatkan manfaat dari asuransi saat berwisata. Saat itu, anggota keluarganya ada yang terkena serangan jantung di Singapura dan menghabiskan biaya hingga US$21.000. Namun, biaya tersebut ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan asuransi.

Elly menyayangkan perilaku masyarakat Indonesia yang lebih konsumtif  hanya untuk berbelanja di tempat wisata, tetapi tidak memikirkan mengenai asuransi. Seharusnya hal ini bisa menjadi pola pikir baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper