BISNIS.COM, JAKARTA-Pemerintah Kabupaten Lebak-Banten telah mengusulkan bantuan untuk penanganan dua jembatan gantung yang putus kepada Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kedua jembatan gantung yang berlokasi di Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Cikulur putus sejak minggu kedua Januari karena banjir. Pemda Lebak memperkirakan kebutuhan biaya pembangunan jembatan gantung itu mencapai dana Rp1,65 miliar.
Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Lebak Wawan Kuswanto mengungkapkan pihaknya sangat berharap bantuan Pemerintah untuk perbaikan jembatan tersebut. Hingga saat ini, kondisi putusnya jembatan di Karanganyar belum tertangani sama sekali. Sementara jembatan Cikulur ditanggulangi secara darurat oleh masyarakat dengan peralatan seadanya.
“Ciwaru di Karanganyar hingga hari ini masih terputus, sementara jembatan di Cikulur ada upaya swadaya masyarakat dengan menggunakan rel kereta api yang ditanam dan tiang telepon. Hal tersebut secara teknis sangat membahayakan,” ungkap Wawan dalam siaran tertulis di Jakarta, Kamis (21/3/2013).
Wawan menjelaskan bila perbaikan jembatan dengan asumsi hanya untuk penyeberangan orang dan kendaraan roda dua, maka biaya perbaikan per meternya senilai Rp15 juta. Dengan bentang kedua jembatan masing-masing 50 meter dan 60 meter, maka dibutuhkan dana Rp1,65 miliar untuk rehabilitasinya.
“Sebenarnya beberapa waktu lalu, juga sudah datang PGN (Perusahaan Gas Negara) yang bilang mau membantu memperbaiki jembatan melalui CSR [Corporate Social Responsibility] mereka, namun hingga kini belum ada tindak lanjutnya,” ujarnya.
Terputusnya jembatan tersebut, sangat menganggu aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Dia mencontohkan, tidak bisa digunakannya jembatan Ciwaru yang di Karanganyar mengakibatkan masyarakat harus jalan memutar yang jauhnya 2-3 km.
Kabupaten Lebak memiliki 389 jembatan gantung yang sebagian besar kondisinya memprihatinkan. Dinas Bina Marga setempat mengaku hingga 2012 baru mampu memperbaiki 97 jembatan gantung. Keterbatasan dana menyebabkan mereka hanya dapat memperbaiki 25 jembatan setiap tahunnya.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan BNPB pun turut membantu di antaranya penanganan jembatan gantung Babakan Padik di Kecamatan Muncang. Dengan dana Rp3,8 miliar, Pemerintah membangun jembatan bailey sepanjang 42 meter dan lebar 4 meter.
Kini, jembatan baru yang diberi nama Darurat Cilaki tersebut sudah dapat dipergunakan sejak awal tahun oleh masyarakat setempat. Jembatan yang dikerjakan selama empat bulan tersebut bahkan tidak hanya dapat digunakan sebagai sarana penyeberangan orang, namun mampu digunakan untuk kendaraan roda empat.