BISNIS.COM, JAKARTA--Operator angkutan barang dan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok mengaku makin sulit melakukan investasi peremajaan armada jenis itu.
Sekretaris DPU Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda DKI Jakarta, Maradang Rasjid mengatakan selain minimnya dukungan pihak lembaga keuangan karena tingginya suku bunga kredit saat ini, juga disebabkan terus merosotnya pendapatan usaha angkutan pelabuhan akibat persaingan tarif angkut yang tidak sehat.
"Persaingan tarif angkutan dipicu masih beroperasinya armada bodong, sehingga pedoman tarif angkutan pelabuhan sering diabaikan,"ujarnya kepada Bisnis, sore ini,Kamis (14/3/2013).
Dia mengatakan, sulitnya melakukan peremajaan armada saat ini,berdampak lebih dari 85% truk pelabuHan di Priok kini berumur kendaraan diatas 15 tahun.
Kondisi tersebut,kata dia, semestinya Juga menjadi perhatian pemerintah, untuk mensinergikan dengan program percepatan layanan logistik di pelabuhan.
"Pemerintah agar action cepat soal program peremajaan tersebut sebab kondisi usaha armadanya (truk) pelabuhan saat ini sangat memprihatinkan,"ujar Rasjid.(msb)