Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAPENSI Upayakan Suku Bunga Rendah ke Perbankan

JAKARTA--Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia tengah  mengusahakan kerja sama dengan perbankan nasional guna mendapatkan suku bunga konstruksi yang lebih rendah sehingga dapat meningkatkan kompetisi dalam jasa konstruksi.Saat ini suku

JAKARTA--Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia tengah  mengusahakan kerja sama dengan perbankan nasional guna mendapatkan suku bunga konstruksi yang lebih rendah sehingga dapat meningkatkan kompetisi dalam jasa konstruksi.

Saat ini suku bunga bagi konstruksi di Indonesia mencapai 12%, sedangkan suku bunga di negara lain hanya berkisar 4%--5%.

Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Soeharsojo mengatakan hingga saat ini pihaknya sudah melakukan pendekatan ke sejumlah perbankan nasional.

"Kami sudah berbicara dengan BNI, BRI dan BTN. Tapi dari semuanya saya rasa BTN bisa lebih responsif, mengingat kerja sama yang sudah terjalin sejak lama," katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (19/2).

Menurutnya, keengganan pihak bank untuk menurunkan suku bunga disebabkan risiko jasa itu lebih tinggi, karena tidak ada aset yang digadaikan. Selain itu, perbankan juga belum dapat menggeneralisasikan mutu dan kualitas perusahaan kontraktor.

Gapensi berencana akan mengikatkan pelaku jasa konstruksi dengan perbankan melalui organisasi sehingga ketika memberikan pinjaman, perbankan memiliki jaminan yang lebih kuat.

Apalagi saat ini, lanjutnya, banyak kontraktor asing yang mulai masuk ke Indonesia. Dia mencontohkan Jepang, China, dan Korea, mendapatkan dukungan besar dari pemerintah sehingga permodalan mereka sangat kuat.

Dengan begitu, sangat mudah bagi ketiga negara tersebut untuk mengembangkan jasa konstruksinya baik di dalam negeri maupun luar negeri, termasuk di Indonesia.

"Jika kita terus begini, tentunya kontraktor nasional, khususnya swasta akan semakin tertinggal karena tidak dapat berkompetisi dengan asing," ujarnya.

Tidak hanya di bidang teknologi dan inovasi, kontraktor nasional juga harus bersaing dalam pembiayaan dengan kontraktor asing saat ini.

Padahal, ujarnya, jika permodalan pelaku jasa konstruksi lebih kuat tentunya dapat mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia lebih cepat lagi.

“Saya rasa jika suku bunga diturunkan, kami juga dapat menyukseskan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia,” pungkasnya.(fsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajar Sidik
Editor : Others
Sumber : Dimas Novita Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper