JAKARTA: PT KAI Commuter Jabodetabek akan memberlakukan program e-ticketing di 24 stasiun kereta rel listrik lintas Bogor-Jakarta Kota mulai Maret 2013 dan untuk semua perlintasan ditarget mulai Mei 2013.
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo mengatakan untuk sementara program e-ticketing (tiket elektronik) hanya berlaku pada perjalanan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line atau yang menggunakan ac, sementara untuk perjalanan KRL ekonomi (non ac) masih menggunakan tiket kertas atau konvensional.
“Kedepannya diharapkan program e-ticketing pada KRL di Jabodetabek dapat mendukung rencana pemerintah untuk mewujudkan program integrasi antar moda dan sistem pembayaran elektronik (e-money),” kata Tri, Rabu (13/2/2013).
Dia menjelaskan pada tahap pertama, penerapan e-ticketing hanya berlaku untuk jenis tiket single trip atau tiket satu kali perjalanan. Selanjutnya penerapan menyeluruh di lintas Jabodetabek akan dilakukan pada Mei 2013 yang diikuti dengan pemberlakuan jenis tiket multi trip atau banyak rute. Tiket multi trip ini hanya memerlukan tiket isi ulang dengan menggunakan sistem potong saldo untuk setiap perjalanan yang dilakukan.
Menurutnya, untuk menunjang penerapan e-ticketing, PT KCJ bersama induk perusahaan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan pemasangan 307 perangkat gate elektronik untuk pintu masuk dan pintu keluar serta pemasangan 270 perangkat otomatisasi sistem pada loket yang terdapat di 60 stasiun Jabodetabek. “Jumlah tersebut akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan,” kata Tri.
Tri sebelumnya mengatakan e-ticketing yang akan dimulai pada Maret 2013 untuk jalur Serpong-Tanah Abang-Sudirman. “Dipilihnya jalur ini karena jumlah penumpangnya lebih sedikit, perjalanan keretanya tidak terlalu ramai,” tuturnya.
Manajer Humas PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan program e-ticketing dijalankan melalui kerjasama dengan PT Telkom khususnya dalam pengelolaan sistem. Sebagai rekanan, PT Telkom akan melakukan pengoperasian dan pemeliharaan sistem e-ticketing meliputi hardware, software dan infrastruktur serta melakukan pemeliharaan perangkat e-ticketing.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan sebelumnya mengatakan pihaknya selaku induk perusahaan PT KCJ, turut membantu dengan turut mensterilkan stasiun agar hanya orang-orang yang memiliki tiket saja yang bisa masuk peron.
Menurut Jonan, nantinya tiket elektronik ini sistemnya mengisi pulsa dan tidak dibatasi waktu habis masa pakai. “Nantinya tidak ditetapkan harus habis satu bulan, pulsa dikurangi sesuai pemakaian saja, sama seperti MRT di Singapura,” tuturnya. (arh)