Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI: Produk dapur moderen diminati

JAKARTA--Produk dapur yang modern seperti kompor tanam (gas hob), micowave dan dispenser galon bawah semakin diminati konsumen menyusul naiknya taraf hidup dan konsumsi masyarakat.

JAKARTA--Produk dapur yang modern seperti kompor tanam (gas hob), micowave dan dispenser galon bawah semakin diminati konsumen menyusul naiknya taraf hidup dan konsumsi masyarakat.

Product Marketing Manager PT Berkat Andijaya Elektrindo, David Kadisihe, mengatakan pasar gas hob (built in) di Indonesia misalnya dapat mencapai 60.000 unit per tahunnya. Pihaknya, yang menjadi distributor produk Zerowatt dari Italia, menargetkan untuk meraih 10% dari keseluruhan pasar tersebut.

"Penjualan tertinggi dari Zerowatt memang masih didominasi oleh mesin cuci dan dispenser galon bawah. Tetapi potensi pasar produk lain seperti gas hob ini akan sangat menjanjikan pada 2013. Kami percaya pangsa pasar di kategori ini masih belum banyak tergarap oleh brand lain," katanya, Senin (11/2/2013).

Selain tingkat konsumsi yang tinggi, keinginan konsumen untuk memiliki gas hob dan produk dapur modern juga dipacu oleh gaya hidup serba praktis akan dengan sendirinya membawa konsumen untuk memiliki cooking appliances yang serba cepat.

Dengan semakin ketatnya persaingan di pasar home appliances saat ini, lanjut David, konsumen juga lebih diuntungkan karena brand-brand home appliances yang ada semakin berlomba-lomba untuk menonjolkan keunggulan atau kekuatan mereka.

"Konsumen juga jadi lebih 'pintar dan kritis' untuk memilih produk alat rumah tangga yang merepresantasikan kepribadian masing-masing konsumen," sambungnya.

Sayangnya David menilai, konsumen Indonesia masih mengidentikan produk Eropa sebagai produk mahal dan canggih. Padahal, produsen peralatan rumah tangga seperti Zerowatt sudah mulai memodifikasi produk agar sesuai dengan kebutuhkan konsumen di Indonesia, misalnya produk dengan konsumsi energi yang rendah.

Adapun Electronik Marketer Club (EMC) memerkirakan pertumbuhan omzet elektronik nasional secara total tahun ini tidak akan sebagus tahun sebelumnya disebabkan oleh faktor negatif dari ekonomi dunia dan iklim industri dalam negeri.

"Kewaspadaan terhadap krisis global dikhawatirkan akan berimbas ke Indonesia. Hal tersebut cukup mempengaruhi proyeksi penjualan karena krisis global bisa mempengaruhi daya beli," kata Ketua EMC Rudyanto beberapa waktu lalu.

Electronic Marketer Club menaksir petumbuhan penjualan tahun ini akan berkisar sekitar 15% saja. Sedangkan Gabungan Elektronik Indonesia memerkirakan pertumbuhan akan berkisar 12,5%. "Perkiraan ini belum resmi, saya taksir sekitar 12,5%.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sutarno
Editor : Others
Sumber : Christine Franciska
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper