Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA-- Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa menyatakan akan mengendalikan  harga kedelai di kisaran Rp7.000 per  kg,  bila  tiba-tiba harga di pasaran jatuh karena masih cukup menguntungkan.
 

Menurutnya, Bulog membeli kedelai  pada harga  keekonomiannya sekitar Rp7.000 per kig, sehingga nilai tukar petaninya cukup.

 

“Setiap importir harus membeli seluruh punya petani itu, terutama Bulog. Nah kekurangannya diimpor melalui importir terdaftar yang diatur kemendag,"  ujarnya di Jakarta, Rabu (30/1)

 

Hatta menjelaskan hal tersebut untuk menjaga stabilitas harga pada petani karena pemerintah sedang melakukan gerakan swasembada pangan.

"Sekarang ini kan petani menghasilkan kedelai sekitar 700.000-800.000 ton, sehingga masih ada impor 1,5 juta ton. Kalau dinaikan di atas 1 juta ton (produksi petani) maka tahun ini semakin susut impornya," ujarnya.
 

Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono mengatakan impor kedelai besar dan murah memaksa harga jual kedelai jatuh. Apalagi, ketersediaan lahan kedelai tidak merepresentasi kebutuhan nasional. "Saat ini lahan 700.000 hektare"

Menurutnya,  Kementan tengah mencari lahan baru tanam kedelai. Saat ini pemerintah tengah menjajaki potensi penyediaan lahan pada  7 provinsi.

"Potensi yang ada untuk lahan kedelai yaitu Aceh dan enam provinsi yang lain. Ini masih memungkinkan dan akan berpotensi hasilkan 1,7 juta ton/tahun," katanya. (Antara/if)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswires

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper