JAKARTA: Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan perekonomian Indonesia memiliki daya tahan yang baik untuk menjaga laju inflasi. Namun,faktor iklim menjadi pendorong inflasi yang diwaspadai.
"Presiden berikan pesan inflasi menjadi salah satu indikator yang memberatkan masyarakat. Daya beli masyarakat turun kalau inflasi naik," ujarnya, Senin (28/1).
Dalam RKP 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah memprioritaskan penerapan kebijakan untuk mengelola inflasi, a.l. dengan menjaga ketersediaan dan harga bahan pangan dan kebutuhan pokok.
"Kita harus pastikan bisa mengelola inflasi terutama stabilitas (ketersediaan dan harga) bahan pangan dan bahan pokok lainnya."
Menurutnya, inflasi merupakan tantangan besar untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional yang positif. "Inflasi adalah musuh paling besar," kata SBY.
Menkeu menuturkan pada 2013 rencana penaikan tarif tenaga listrik sebesar rata-rata 15% berisiko mendorong laju inflasi.
"Yang perlu diwaspadai juga iklim, di mana musim hujan memberikan pengaruh inflasi, kalau terjadi banjir ataupun kesulitan transportasi dan logistik," tutur Agus.
Ke depan, imbuh Menkeu, pemerintah akan terus menjaga inflasi. Pada 2012 realisasi inflasi Januari-Desember tercatat 4,3%, sedangkan target inflasi dalam APBN 2013 ditetapkan sebesar 4,9%.
"Kita punya daya tahan jaga inflasi. Kita juga punya cadangan resiko dan regulasi-regulasi yang ingin menyikapi keterbatasan dan ancaman pangan," kata Agus. (bas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
