Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PELAYARAN: PT Pelindo jangan hanya mikirin tarif

JAKARTA—Pelaku industri pelayaran mendesak seluruh PT Pelabuhan Indonesia fokus pada pengembangan pelabuhan bukan dengan menaikan tarif yang dinilai justru menambah biaya logistik.

JAKARTA—Pelaku industri pelayaran mendesak seluruh PT Pelabuhan Indonesia fokus pada pengembangan pelabuhan bukan dengan menaikan tarif yang dinilai justru menambah biaya logistik.

Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan masalah infrastruktur pelabuhan juga menjadi perhatian dari asosiasi sehingga dinilai perlu ada modernisasi pelabuhan.

Dia menilai tarif pelabuhan itu semestinya disesuaikan dengan produktivitas, sedangkan pelabuhan di Indonesia banyak yang menyebabkan berkurangnya produktivitas.

“Kami berharap, warning dari Menko Perekonomian bisa ditangkap oleh Pelindo dengan modernisasi pelabuhan tanpa menaikkan tarif yang justru menambah biaya logistik,” katanya di Jakarta, Minggu (27/1/2013).

Carmelita mengatakan desakan pemerintah pusat adalah agar Pelindo baik Pelindo I, II, III, dan IV berkonsentrasi pada infrastruktur dan kedalaman pelabuhan sehingga Pelindo semestinya bukan mengurusi soal yang merupakan domain pengusaha.

Warning pemerintah pusat itu menunjukkan masalah pemborosan biaya logistik yang terbesar itu ada di pelabuhan. Kita berharap, warning itu ditangkap dengan modernisasi pelabuhan tanpa menaikkan tarif yang justru menambah biaya,” katanya.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam kunjungannya ke Pelindo II menegaskan dunia usaha mesti bersinergi dalam pembenahan arus sistem logistik nasional. Pelindo, tegasnya, tetap fokus pada pembenahan pelabuhan, sedangkan pelaku usaha bersinergi dalam hal sarana angkutan.

Selain itu, kata Hatta, pembenahan pelabuhan termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok juga sebagai upaya membantu kinerja instansi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian dalam meningkatkan produk yang berdaya saing.

Carmelita mengatakan setelah Pelindo berinvestasi sebagai alasan dari penaikan tarif yang dilakukan, mestinya terjadi efisiensi bagi pengusaha karena produktivitas bongkar muat meningkat, tetapi kenyataan di lapangan tidak demikian.

“Tarif naik, tidak terjadi efisiensi seperti yang diharapkan. Seharusnya tarif ditahan karena asumsinya ketika pelayanan pelabuhan sudah bagus, barang yang ditangani meningkat sehingga tanpa tarif naik, Pelindo seharusnya sudah untung,” tegasnya.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : Henrykus F. Nuwa Wedo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper