Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK INDOMET COAL: Pekerja tewas, Penghentian sementara dianggap wajar

JAKARTA-- Penghentian sementara pembangunan proyek IndoMet Coal, yakni proyek pembangunan Pelabuhan Muara Tuhup dan infrastruktur jalan aksesnya di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, (21/1), akibat tewasnya seorang pekerja dinilai sebagai hal yang wajar.Penghentian

JAKARTA-- Penghentian sementara pembangunan proyek IndoMet Coal, yakni proyek pembangunan Pelabuhan Muara Tuhup dan infrastruktur jalan aksesnya di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, (21/1), akibat tewasnya seorang pekerja dinilai sebagai hal yang wajar.

"Penghentian sementara itu hal yang biasa. Itu juga merupakan sanksi sementara," kata Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Syawaluddin Lubis di Jakarta, Kamis (24/1/2013).

Menurut dia, penghentian sementara tersebut bertujuan untuk melakukan investigasi agar pihak pelaksana memperbaiki kesalahannya sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. "Yang pasti, hal itu untuk memperbaiki agar tidak terjadi lagi," katanya saat dikonfirmasi.

Namun saat disinggung lebih jauh tentang kasus ini, dirinya mengakui belum mendapatkan informasi yang utuh dan akan terus menyelidikinya.   "Nanti ya, saya belum mendapat info pastinya. Saya belum bisa kasih komentar lebih jauh," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan proyek IndoMet Coal yang merupakan proyek kerja sama antara perusahaan batu bara dari Australia, BHP Billiton dengan Adaro Energy Tbk, terpaksa dihentikan sementara pasca tewasnya seorang pekerja, Senin (21/1).

Dalam laman resminya, BPH Billiton mengaku tengah melakukan investigasi atas meninggalnya seorang pekerja pembangunan proyek IndoMet Coal dari PT Thess Contractors Indonesia sebagai perusahaan tanah air yang mengerjakan proyek ini.

Atas insiden tersebut, manajemen PBH Billiton juga mengucapkan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.

"Kami menyatakan turut berbelasungkawa atas meninggalnya pekerja di proyek tersebut," kata manajemen BHP Billiton.

Pihak PT Thess Contractors Indonesia, sebelumnya mengaku senang bekerja sama dengan PT Lahai (IndoMet Coal), yakni kerja sama BHP Billiton dengan Adaro Energy Tbk, untuk pembangunan Pelabuhan Muara Tuhup dan infrastruktur jalan aksesnya senilai 44 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Dalam kontrak tersebut disebutkan, Thiess Indonesia Contractors akan mengerjakan penyiapan lahan, pembuatan drainase, struktur sipil, serta pekerjaan beton untuk pelabuhan.

Sementara itu, juru bicara BHP Billiton Ltd, Kelly Quirke mengatakan, pihaknya akan memulai pengerjaan proyek IndoMet Coal meliputi pengerjaan konstruksi jalan dan infrastruktur lainnya. Perusahaan tambang itu berencana memulai produksi batu bara Juni 2016.

BHP memiliki 75%  saham dalam proyek Indomet di Kalimantan Tengah, sementara sisanya dikuasai PT Adaro Energy Tbk. Berdasarkan riset BHP Billiton pada 2010, cadangan batu bara proyek IndoMet Coal mencapai 774 juta  ton. (Antara/msb)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper