Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA--PT Pertamina Tbk batal mengakuisisi saham PT Rekayasa Industri (Rekin) karena terbentur Undang-Undang Kontruksi yang tidak memungkinkan rencana tersebut direalisasikan.

"Ternyata setelah kita mengecek Undang-Undang Konstruksi, Rekin tidak mungkin masuk di bawah Pertamina, sehingga rencana itu harus dibatalkan," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, usai mengikuti Rakor Program Privatisasi Tahun 2013 dan Program Tim Pelaksana Komite Privatisasi 2013, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu. (23/1).


Menurut Dahlan, tujuan awal Pertamina mengakuisisi Rekin agar dapat mengerjakan proyek-proyek Engginering Procurement Contrak (EPC) migas milik Pertamina secara cepat.
 

Dengan begitu Pertamina diharapkan dapat memiliki keahlian di bidang konstruksi dan rekayasa, termasuk untuk membangun kilang dan infrastruktur energi lainnya.
 

Akan tetapi diutarakan Dahlan, semuanya terganjal soal UU Kontruksi.
 

Padahal ditambahkannya, Rekin yang merupakan anak usaha Holding Semen Indonesia diarahkan menjadi perusahaan EPC kelas dunia yang mengharuskan memiliki perusahaan besar sebagai cantolan, seperti Pertamina.
 

"Jika menjadi anak perusahaan Pertamina, dan kalau ikut tender berskala besar, bisa dapat pinjaman. Istilahnya, Kalau tender itu butuh garansi atau jaminan, Pertamina bisa menjamin," katanya.

Selama ini Pertamina dalam menjalankan EPC tidak terakomodasi karena tidak bisa menunjuk langsung untuk mengerjakan proyek-proyek besar.

"Kalau memang seperti ini (terganjal), ya apa boleh buat. Kita cari cara lain untuk mengembangkan Rekin," tegasnya. (Antara/if)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswires

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper