JAKARTA--Korea Rural Community Corporation (KRC) dipastikan menjadi pemenang untuk sebagai konsultan pembangunan Waduk Karian-Banten. Sementara untuk kontraktor pembangunnya, hingga sejauh ini masih dalam proses tender.
Adapun nilai investasi Waduk Karian diperkirakan mencapai US$ 196 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun. Pendanaan pembangunan fisik waduk dengan kapasitas kapasitas sebesar 9,1 meter kubik per detik ini selain berasal dari APBN juga berasal dari loan Korea sebesar US$ 100 juta. Pinjaman itu diperoleh dari pemerintah Korea melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Direktur Sungai dan Pantai, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio mengungkapakan Waduk Karian merupakan salah satu waduk yang akan dibangun tahun 2013 dan menggunakan loan Korea.
"Pemenang tendernya konsorsium dari Korea yakni KRC, sekarang sedang tender untuk konstruksinya,"ujar Pitoyo (2/1/2013).
Adapun KRC merupakan konsorsium Konsorsium Korea Engineering Consultants Corporation, PT Indra Karya, PT Wiratman, dan PT Mettana. Pembangunan Waduk berkapasitas 219 juta meter kubik dengan debit air sekitar 14,6 meter kubik ini diperkirakan akan memakan waktu pembangunan tiga hingga empat tahun.
Sebelumnya, Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian PU, Taufik Widjoyono mengatakan, perjanjian pinjaman untuk proyek tersebut antara pemerintah dengan KOICA sudah ditandatangani sejak 22 Desember 2011.
“Perjanjian sudah ditandatangani, nilainya US$ 100 juta dari total kebutuhan US$ 196 juta dengan jangka waktu selama tujuh tahun sampai 2019. Pinjaman itu akan dialokasikan untuk pekerjaan sipil, hydromechanical, dan jasa konsultasi,” jelasnya.
Sementara tujuan pembangunan Waduk Karian ialah memasok air baku untuk perkotaan dan industri di kota dan kabupaten Tangerang, Banten. Selain itu pembangunan waduk itu juga bertujuan menambah pasokan air baku untuk perkotaan dan industri di kota Serang dan Cilegon serta memperkuat irigasi di daerah irigasi Ciujung.(msb)