Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI 2013: UMP Naik tinggi, pengusaha sepatu khawatir tutup gerai

JAKARTA:  Pengusaha sepatu gelisah menghadapi  2013 jika pemerintah tidak merevisi peraturan upah tenaga kerja yang naik sekitar 46% dibandingkan 2012.

JAKARTA:  Pengusaha sepatu gelisah menghadapi  2013 jika pemerintah tidak merevisi peraturan upah tenaga kerja yang naik sekitar 46% dibandingkan 2012.

Kenaikan tersebut sangat besar, dan pengusaha tidak sangup membayarnya. Jika tidak direvisi, diperkirakan banyak perusahaan akan melakukan restrukturisasi, sehingga terjadi pengurangan tenaga kerja.

Produsen sepatu, Marga Singgih, Direktur  Valentino dan Elle  yang juga Ketua Departemen Pengembangan Dalam Negeri Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengatakan ekonomi 2013 mngekhawatirkan karena kenaikan upah tenaga kerja yang sangat tinggi.

“Kenaikan labor cost sangat tinggi [46%] yang  merupakan angka sangat besar.  Idealnya  kenaikan  biaya tenga kerja 10%-15% per tahun ,” kata  Marga.

Oleh karena itu, katanya, berbagai asosiasi mengharapkan agar pemerintah  merevisi kenaikan upah tenaga kerja. Kalau untuk perusahaan yang mempunyai 10 tenaga kerja, katanya, kenaikan upah tenaga kerja bisa mengatasinya, tetapi perusahaan yang mempekerjakan ratusan sampai ribuan orang merasa sangat keberatan untuk membayar kenaikan  upah tenaga kerja itu.

Apalagi kalau produsen sepatu olahraga  untuk ekspor yang sudah kontrak beberapa tahun ke depan,  sementara nilai  kontraknya tidak bisa dinaikan.

Marga mempunyai 800 tenaga kerya yang 400 orang bekerja  di pabrik  dan 400 orang di gerai-gerai dibagian pemasaran. 

Penjualan kedua merek sepatunya termasuk 10 besar di depstore, sedangkan sembilan merek lagi sepatu dari luar negeri. Pihaknya sudah  mengevaluasi  counter  yang terdapat di berbagai kota besar di Indonesia.  Untuk menghadapai kondisi awal tahun, pihaknya akan menutup  12 gerai. “Tidak ada pilihan, sehingga terdapat pengurangan karyawan,” kata Marga. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Reni Efita Hendry

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper