JAKARTA—Peran pemerintah masih diperlukan untuk mengarahkan kinerja perekonomian Indonesia supaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal. Destry Damayanti, Kepala Ekonom Bank Mandiri, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar 4%-5% jika pemerintah tidak ikut campur dalam kinerja perekonomian. Dia mengungkapkan tingginya kontribusi konsumsi rumah tangga dan tingkat kepercayaan investor di tengah kurang memadainya dukungan infrastruktur dan kinerja birokrasi bukan berarti perekonomian Indonesia bisa berjalan secara autopilot. “Pemerintah diam pun, masyarakat tetap konsumsi karena potensinya memang besar sekali, investasi tetap datang karena prospeknya masih bagus. Tetapi pertumbuhan itu tidak akan optimal,” katanya seusai acara Penganugerahan ILUNI FEUI Award 2012, Selasa (18/12). Dia mengatakan pemerintah berfungsi untuk menentukan rambu-rambu kinerja perekonomian. Namun saat ini, lanjutnya, peran tersebut belum sepenuhnya dijalankan dengan baik oleh pemerintah. Hampir senada dengan Destry, Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan berkisar 5%-5,5% jika pemerintah tidak mengambil peran. “Kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia itu autopilot, maka Indonesia akan ada di kisaran 5%-5,5%,” katanya, Senin (17/12). Sementara itu, Pengamat Ekonomi UI Mohammad Ikhsan mengatakan fungsi pemerintah terhadap perekonomian dinilai efektif apabila intervensi terhadap pasar bersifat komplementer. “Jadi fungsi pemerintah menjadi intensif saat pasar tidak berjalan, dan menjadi berkurang pada saat mekanisme pasar mulai bekerja,” katanya, Selasa (18/12). (c26/Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel