JAKARTA-Pemerintah menargetkan pertumbuhan industri pengolahan non-migas atau manufaktur pada 2013 mencapai 7,13% karena didorong oleh investasi yang meningkat pada sektor tersebut.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pertumbuhan industri non-migas pada 2013 diperkirakan mampu mencapai sedikitnya 6,8%, dengan terus membaiknya kinerja sektor industri itu dalam tiga tahun terakhir ini dan meningkat pesatnya investasi di sektor ini.
Bahkan jika upaya-upaya maksimal bisa dilakukan, industri manufaktur diperkirakan bisa tumbuh sekitar 7,13%. Dalam hal ini, industri pupuk, kimia dan barang dari karet, industri semen dan barang galian bukan logam, industri makanan dan minuman dan industri otomotif diharapkan mampu menjadi motor pertumbuhan industri manufaktur.
Dengan pertumbuhan industri nonmigas tersebut, paparnya, pertumbuhan sektor industri pengolahan secara keseluruhan diperkirakan bisa mencapai sekitar 6,2%-6,5% pada tahun depan. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mampu mencapai sekitar6,2%-6,7%.
“Kinerja industri manufaktur diprediksi akan tetap berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun depan,” ujarnya jumpa pers akhir tahun tentang kinerja sektor industri 2012 dan proyeksi pertumbuhan pada 2013 di Kementerian Perindustrian, hari ini (17/12).
Dia mengemukakan di tengah masih berlangsungnya ketidakpastian perekonomian dunia dan memburuknya kinerja neraca perdagangan nasional, kondisi perekonomian Indonesia tetap berlangsung dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Pada triwulan III 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 6,2% (yoy). “Indonesia memiliki pertumbuhan tertinggi kedua di Asia setelah China dan ke-5 tertinggi di dunia,” tuturnya. (12/yus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel