Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUSAT KRISIS TKI: Meski Moratorium, Pengaduan TKI Terus Mengalir

JAKARTA-Status moratorium bagi penempatan tenaga kerja Indonesia ke Arab Saudi tidak menghentikan pengaduan ke crisis center bagi TKI. Dalam periode Juni 2011-November 2012, pengaduan yang masuk berjumlah 5.524 kasus.

JAKARTA-Status moratorium bagi penempatan tenaga kerja Indonesia ke Arab Saudi tidak menghentikan pengaduan ke crisis center bagi TKI. Dalam periode Juni 2011-November 2012, pengaduan yang masuk berjumlah 5.524 kasus.

Menurut Koordinator Crisis Center Badan Nasional Penempatan dan Perlidungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Henry Prayitno, pengaduan TKI itu dikarenakan jumlah TKI yang bekerja di Arab Saudi relatif banyak.

“Tidak hanya jumlah TKI yang relatif banyak ada di negara itu. Tetapi juga penempatan ilegal masih terjadi meski moratorium terutama pada sektor PRLT [penata laksana rumah tangga],” katanya hari ini (17/12).

Dia menjelaskan dari sebanyak 5.524 pengaduan TKI Arab Saudi, Crisis Center BNP2TKI berhasil menyelesaikan 2.509 kasus pengaduan.

Dari jumlah tersebut, sekitar 2.034 pengaduan di proses di unit kerja BNP2TKI dan ada 218 pengaduan dalam proses penyelesaian di luar lembaga tersebut.

Selain Arab Saudi, pengaduan yang paling banyak adalah dari Malaysia dengan 939 kasus dan berhasil diselesaikan sebanyak 466 kasus.

Jumlah tersebut dengan rincian sekitar 181 kasus di proses di unit kerja BNP2TKI dan 24 kasus dalam proses di luar lembaga itu.

Secara keseluruhan, sejak berdiri pada 27 Juni 2011 hingga 30 November 2012 ada 9.764 pengaduan dari TKI. Dari jumlah itu, kasus terbanyak di antaranya adalah gaji tidak dibayar, putus komunikasi, pekerjaan tidak sesuai perjanjian kerja, TKI ingin dipulangkan, meninggal di negara penempatan dan akibat tindakan kekerasan majikan. (yus) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Jessica Nova

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper