Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KADIN: Hati-Hati, Impor Bisa Perparah Defisit Neraca Perdagangan

JAKARTA: Kamar Dagang dan Industri Indonesia berpandangan defisit neraca perdagangan Indonesia berpotensi berlanjut pada tahun depan, karena pertumbuhan ekspor yang kalah cepat dibandingkan dengan impor.Ketua Kadin Suryo B. Sulisto mengatakan defisit

JAKARTA: Kamar Dagang dan Industri Indonesia berpandangan defisit neraca perdagangan Indonesia berpotensi berlanjut pada tahun depan, karena pertumbuhan ekspor yang kalah cepat dibandingkan dengan impor.Ketua Kadin Suryo B. Sulisto mengatakan defisit akan terus melebar jika pemerintah tidak segera menerapkan langkah antisipasi terhadap produk impor."Konsumsi dalam negeri cukup besar. Apabila produsen dalam negeri tidak bisa memenuhinya, pilihannya ialah impor. Hal ini yang memicu impor akan terus meningkat," ungkapnya, Selasa (11/12/2012).Dia mengatakan defisit neraca perdagangan yang berkepanjangan akan mengganggu perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.Menurutnya, ekspor menjadi salah satu instrumen pembentuk produk domestik bruto (PDB), selain investasi dan konsumsi.Data Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia periode Januari--Oktober mengalami defisit sebesar US516,1 juta.BPS mencatat defisit terjadi akibat lonjakan impor untuk bahan baku/penolong dan barang modal."Impor bahan baku dan barang modal memang positif untuk menunjang produksi dalam negeri. Harapannya, ekspor bisa naik sehingga mengimbangi arus impor," ujarnya.Suryo mengatakan solusi untuk memacu ekspor dan memperbaiki neraca perdagangan ialah dengan meningkatkan daya saing perekonomian dalam negeri.Pemerintah perlu segera memperbaiki infrastruktur dan memangkas ekonomi biaya tinggi untuk memacu dunia usaha.Indonesia saat ini menempati posisi ke-50 peringkat dunia untuk daya saing ekonomi. Kadin melihat daya saing Indonesia masih berada pada peringkat bawah dan tidak mengalami perbaikan.Anggota Lembaga Pengkajian Peneliti dan Pengembangan Ekonomi Kadin Indonesia Ina Primiana mengatakan ekspor Indonesia tetap berpeluang tumbuh, walaupun menghadapi tantangan berat."Ekonomi dunia membawa peluang untuk meningkatkan ekspor. Hanya saja, daya saing Indonesia perlu diperbaiki agar neraca perdagangan Indonesia kembali surplus," paparnya.Ina mengatakan upaya pengalihan pasar ekspor juga masih belum maksimal akibat lemahnya daya saing. Selain itu, Indonesia masih membutuhkan waktu lama untuk memenangi persaintan di pasar ekspor nontradisional."Jangan lupa, konsumsi dalam negeri Indonesia juga kuat. Sebaiknya pemenuhan kebutuhan dalam negeri juga diperhatikan selain terus membidik pasar ekspor baru," ujarnya. (bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper